TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, merespons pernyataan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri soal keheranannya terhadap ibu-ibu yang rela berebut demi minyak goreng padahal ada metode memasak lainnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan Megawati tersebut bisa ditangkap melalui hati yang jernih.
"Maka dia (pernyataan itu) malah bisa menjadi sebuah senjata yang sangat ampuh, karena hal tersebut akan bisa menimbulkan dampak sosial ekonomi dan politik yang positif yang luar biasa besarnya," kata Anwar kepada wartawan, Senin (21/3/2022).
Baca juga: 2 Kali Absen Rapat di DPR, Mendag Bantah Mengelak Hindari Masalah Minyak Goreng
Baca juga: Megawati Singgung Soal Ibu-ibu Antre Minyak Goreng, Sebut Sampai Ngelus Dada
Jika cara selain menggoreng dipahami semua ibu-ibu, Anwar menilai komunikasi sosial di antara sesama ibu-ibu bakal menemukan titik temu soal bagaimana cara yang tepat memasak dengan tetap menjaga rasa yang enak.
"Kemudian dari perspektif ekonomi kalau ibu-ibu dan emak-emak tersebut bisa menyajikan makanan yang enak kepada keluarganya tanpa digoreng, hal ini tentu akan sangat memukul usaha dari para mafia dan atau para pedagang besar minyak goreng tersebut," kata dua.
"Karena akibat dari langkah yang diambil oleh ibu-ibu atau emak-emak tersebut, telah membuat permintaan terhadap minyak goreng yang mereka produksi dan jual tentu akan menurun secara drastis," katanya.
Anwar yakin jika hal tersebut berlangsung cukup lama, maka bisnis minyak goreng para mafia tersebut akan bangkrut dengan sendirinya.
"Sehingga hal demikian tentu akan mendorong mereka untuk melepas stok yang sudah mereka simpan atau timbun selama ini dan kehidupan ekonomi terutama yang terkait dengan minyak goreng tentu akan kembali normal," katanya.
Dengan begitu, Anwar menyebut harga-harga barang termasuk minyak goreng akan turun dengan asumsi para pengusaha tersebut akan rugi jika tak menurunkan harga.
"Keadaan ini bila kita lihat dari perspektif politik tentu akan bisa menciptakan stabilitas kehidupan masyarakat yang baik, karena mereka bisa kembali hidup dengan tenang," kata dia.
"Jadi kesimpulannya bila ibu-ibu atau emak-emak di negeri ini bisa bersatu, maka mafia minyak goreng dan atau mafia-mafia lainnya tentu akan bisa bertekuk lutut dihadapan kekuatan yang mereka miliki, sehingga benarlah kata orang-orang bijak yang mengatakan bahwa ibu-ibu atau emak-emak itu adalah tiang negeri, karena mereka akan bisa menentukan corak dan warna dari kehidupan serta perjalanan sebuah bangsa," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri turut menyoroti kelangkaan minyak goreng yang terjadi belakangan ini.
Namun, Megawati tak secara khusus menyoroti masalah kelangkaan maupun mahalnya harga minyak goreng saat ini.
Baca juga: Soal Antrean Ibu-ibu Beli Minyak Goreng, Megawati Sebut Lebih Pilih Masak dengan Cara Direbus
Ia pun berfikir ketika melihat ibu-ibu harus mengantri dan bahkan sampai berebut untuk mendapatkan minyak goreng.