TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu 2024 akan menghabiskan anggaran yang cukup besar dibanding anggaran pemilu seperti tahun-tahun sebelumnya di Indonesia yakni sebesar Rp 76,6 triliun.
Hal tersebut ditanggapi oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) yang memaparkan pentingnya pembentukan lembaga yang mengawasi anggaran Pemilu 2024.
"Ini sejarah bagi dunia politik dan ketatanegaraan Indonesia, tidak hanya soal pemilu serentak, tapi uang rakyat yang digunakan meningkat hingga 690 persen dibanding anggaran pemilu 2014. Perlu ada Satuan Tugas (SATGAS) atau semacam Pengawas Independen terkait alokasi dan penggunaan Anggaran Pemilu," ujar Bendahara Umum PB HMI, Abdul Rabbi Sahrir kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).
"Selama ini hanya ada lembaga atau kelompok yang mengawasi pelaksanaan pemilu pada umumnya, belum banyak yang fokus mengawasi anggarannya," ujar Rabbi.
Rabbi menyampaikan kekhawatiran akan potensi perilaku koruptif dalam penggunaan anggaran pemilu yang besar tersebut.
"Kita trauma adanya komisioner KPU yang ditangkap KPK, karena itu perlu pengawasan ketat atas penggunaan anggaran besar ini," tutur pemuda Kita Bogor ini.
Baca juga: Di Hadapan Komisi II DPR, KPU Sebut Anggaran Pemilu 2024 TA 2022 Kurang Rp 5,6 Triliun
Sebagai informasi, DPR dan Pemerintah telah menetapkan anggaran pemilu tahun 2024 sebesar Rp 76,6 triliun, angka tersebut naik 690 persen dibanding anggaran pemilu 2014 atau sekitar tiga kali lipat dibanding pemilu 2019 yakni Rp 25,59 triliun atau menjadi anggaran terbesar sepanjang sejarah pemilu di Indonesia.