News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kontroversi Holywings

Soal Promosi Miras Holywings, YLBHI hingga Paritas Institute Menilai Tidak Ada Unsur Pidana

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Holywings Bekasi yang sepi dari aktivitas pengunjung pada Selasa (27/6/2022). Penutupan dilakukan buntut dari promosi miras Muhammad-Maria. YLBHI hingga Paritas Institue menilai promosi miras yang dilakukan Holywings tidak memiliki unsur pidana. Sementara ada tiga poin penilaian tersebut.

Sehingga, menurutnya, harus ada unsur rasa kebencian dan permusuhan.

“Lagi-lagi, tindakan yang dilakukan Holywings bukan menyebarkan kebencian dan permusuhan," jelasnya.

Selain itu, katanya, penilaian terkait ujaran kebencian memiliki enam syarat yang harus digunakan yaitu:

1. Konteks dari ujaran tersebut

2. Posisi dan status pengujar

3. Niat dengan maksud harus mengujarkan kebencian dan permusuhan

4. Isi dan bentuk termasuk sejauh mana ujaran tersebut dinilai provokatif dan langsung

5. Jangkauan dan dampak

6. Kemungkinan potensi bahaya dari ujaran tersebut

Satpol PP bersama Sudin Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Pusat menyegel Holywings di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2022). (Istimewa)

Selain itu, YLBHI, ICJR, dan Paritas Institute juga menyerukan empat hal terkait kasus yang menyeret Holywings ini yaitu:

Pertama, kepolisian diminta untuk menghentikan penyidikan perkara ini lantaran tidak terpenuhinya unsur pidana.

Kedua, Kejaksaan mendesak apabila perkara ini tidak dihentikan penyidikannya sebagai dominus litis, harus menolak melakukan penuntutan karena tidak layaknya perkara ini untuk diajukan ke persidangan.

Ketiga, aparat penegak hukum untuk lebih hati-hati menggunakan ketentuan di dalam KUHP tentang berita bohong, ujaran kebencian dan penistaan agama serta UU ITE dan menerapkannya dengan ketat sesuai degan batasan-batasan yang sudah ditentukan.

Terakhir, ketiga lembaga meminta Pemerintah dan DPR untuk segera memprioritaskan perbaikan dan pengetatan perumusan norma terkait di dalam RKUHP dan diselaraskan dengna proposal revisi UU ITE.

Baca juga: Holywings Pondok Indah Luput dari Penyegelan, Wakil Gubernur dan Disparekraf DKI Bersuara

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini