News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

FAKTA Tewasnya Ajudan Irjen Ferdy Sambo: Diduga Lecehkan Istri Kadiv Propam hingga Ada Motif Lain

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan Anggota Brimob Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat. Berikut fakta terkait tewasnya ajudan Irjen Ferdy Sambo yaitu dari adanya dugaan lecehkan istri hingga dicurigai ada motif lain.

"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu," ujar Ramadhan.

Hanya saja, Bharada E justru tidak menderita luka apapun dalam insiden itu.

Menurut Ramadhan, hal ini karena Bharada E berada di lantai 2 rumah Ferdy Sambo yang setinggi 10 hingga 12 meter.

"Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," tukasnya.

IPW Desak Kapolri Buat TGPF karena Curiga Ada Motif Lain

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso dalam Webinar bertajuk Benarkah #PercumaLaporPolisi? pada Selasa (26/10/2021). (Tangkapan Layar Zoom)

Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait insiden yang tewaskan ajudan Ferdy Sambo ini.

Dikutip dari Tribunnews, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menganggap kasus ini harus diselidiki secara transparan.

Lantaran, menurutnya, kasus penembakan ini ada motif lain.

"Hal ini untuk mengungkap apakah meninggalnya korban penembakan terkait adanya ancaman bahaya terhadap Kadivpropam Irjen Ferdy Sambo atau adanya motif lain," ujarnya Senin (11/7/2022).

Sugeng juga meminta Kapolri menonaktifkan Ferdy Sambo sebagai Kadivpropam untuk kepentingan penyelidikan.

"Irjen Ferdy Sambo adalah saksi kunci peristiwa yang menewaskan ajudannya tersebut. Hal tersebut agar diperoleh kejelasan motif dari pelaku membunuh sesama anggota Polri," jelas Sugeng.

Sugeng juga menganggap tewasnya Brigadir Yosua belum jelas statusnya apakah sebagai korban atau pihak yang menimbulkan bahaya.

"Locus delicti terjadi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Karena itu agar tidak terjadi distorsi penyelidikan maka harus dilakukan oleh Tim Pencari Fakta yang dibentuk atas perintah Kapolri bukan oleh Propam," tegasnya.

Sehingga, menurut Sugeng, pengungkapan kasus ini menjadi lebih terang benderang.

Sugeng menganggap hal yang dikatakannya perlu dilakukan lantaran peristiwa penembakan ini begitu langka dan terjadi di sekitar perwira tinggi Polri.

Selain itu, Sugeng juga merasa aneh atas adanya luka sayatan yang ditemukan di tubuh Brigadir Yosua selain tembakan.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Adi Suhendi/Igman Ibrahim)

Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini