Tampak belum puas dengan jawaban kepala negara tersebut, Sulastri lalu bercerita bagaimana dirinya seorang janda tiga anak sejak 1997.
"Ayo Pak, masak enggak dapat bantuan?" tutur Sulastri.
"Wah ini sudah larinya ke sana. Rondo. Rondo tuh janda," ungkap Jokowi yang disambut tawa para hadirin.
Sulastri lantas bercerita bahwa anaknya mampu meraih beasiswa Bidikmisi meskipun ibunya seorang janda. Presiden Jokowi bertanya apakah Sulastri ingin mengajukan kredit di bank.
Dijawab Sulastri, dirinya sudah pernah mengajukan kredit dan sudah mampu melunasinya.
Sulastri berharap agar pengajuan kreditnya kali ini pun bisa segera dapat dilunasi. Bahkan, Sulastri sempat berkelakar soal pemerintah yang akan membantu melunasi tanggungan kreditnya itu.
"Rp25 (juta) dulu biar dilunasi. Tapi saya kan punya warung dua pak. Lha opo arep dilunasi? (apakah mau dibantu pemerintah pelunasannya?)," kata Sulastri.
Jokowi menjawab semua cerita Sulastri, mengatakan bahwa Sulastri punya semangat tinggi sebagai pelaku UMKM.
"Memang UMKM kita ini harus dalam keadaan apa pun ekonomi kita dalam keadaan apa pun harus semangatnya tetap semangat 45. Jangan sampai sedikit-sedikit mengeluh. Kalau tadi keluhannya bagus. Masalah kredit masalah enggak dapat bantuan," tambah kepala negara.
Konstribusi UMKM
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia berdasarkan data per 2021 lalu.
Kontribusi UMKM tersebut terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sangatlah besar mencapai 61 persen
Oleh karenanya kata Presiden, pemerintah keliru apabila tidak mengurus UMKM-UMKM tersebut.
“Oleh sebab itu kalu pemerintah tidak mengurus UMKM, keliru salah besar karena kontribusi ke ekonomi nasional 61 persen,” kata Presiden.
Tidak hanya itu, kontribusi UMKM juga sangat besar terhadap penyerapan tenaga kerja. 97 persen tenaga kerja terserap oleh UMKM.
“Bukan di perusahaan-perusahaan besar tapi perusahaan mikro kecil dan menengah,” kata Jokowi.
Oleh karena itu kata Presiden, pemerintah menaruh perhatian khusus pada UMKM. pemerintah menganggarkan Rp373 triliun untuk kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini. Dari jumlah tersebut baru 49 persen yang terealisasi.
“Masih ada 185 triliun yang ada di bank segera ini bisa digunakan tapi sekali lagi kalau mau pinjam dikalkulasi dulu,” pungkasnya.