2. Kopda Muslimin Kabur
Di tengah sang istri tengah menjalani perawatan akibat luka tembak, Kopda Muslimin justru kabur.
Padahal sebelumnya, ia sempat menemani Rina melakukan operasi pengangkatan peluru di rumah sakit.
Setelah itu, Kopda Muslimin tak tampak batang hidungnya lagi. Ia juga tak menghadiri apel di kesatuannya.
Kapendam IV Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto, Kopda Muslimin kini berstatus Tidak Hadir Tanpa Izin (THTI) di kesatuan.
Pelanggaran THTI pada masa damai sudah masuk kategori tindak pidana militer.
"Maka oleh komandan batalyon dilaporkan ke pimpinan dibarengi dengan pelimpahan perkara ke penyidik Polisi Militer," kata Kapendam di Kantor Polrestabes Semarang, Jumat (22/7/2022), dikutip dari TribunJateng.com.
3. Didalangi Kopda Muslimin
Usut punya usut, ternyata otak sekaligus dalang penembakan Rina Wulandari adalah suaminya sendirinya, Kopda Muslimin!
Tindakan itu didasari aksi perselingkuhan yang dilakukan Kopda Muslimin.
Ia pun merancang rencana sedemikian rupa untuk menghabisi nyawa sang istri.
Tak cuma sekali, Kopda Muslimin sudah beberapa kali melakukan tindakan keji untuk membunuh Rina.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, upaya percobaan pembunuhan pertama dilakukan dengan cara meracuni korban.
Upaya percobaan lain yang dilakukan Kopda Muslimin adalah upaya pencurian di rumah dengan target menghabisi nyawa Rina.