Ada 16 juta pekerja yang akan mendapatkan BSU dengan nominal Rp 600 ribu.
Berbeda dengan BLT BBM yang disalurkan dua kali, BSU hanya akan cair sekali, tapi penerima langsung mendapatkan bantuan sebesar Rp 600 ribu.
Saat ini BSU 2022 sudah mulai disalurkan dan memasuki tahap kedua.
Sementara itu bansos lain yang juga masih disalurkan pemerintah ialah Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), hingga BLT Dana Desa.
Tanggapan Akademisi Lain
Direktur Sekolah Kajian Stratejik Global (SKSG) Universitas Indonesia, Athor Subroto, menilai BLT merupakan langkah pemerintah untuk menghambat inflasi akibat penyesuaian harga BBM.
"Ini akan menjadi penyeimbang, di saat akan inflasi maka akan ada bantuan dari pemerintah," ungkap Athor, Senin (19/9/2022).
Oleh karena itu, Athor pun juga mengemukakan pengalihan subsidi BBM oleh pemerintah merupakan langkah agar subsidi lebih tepat sasaran dan juga menjaga daya beli masyarakat.
"Paling tidak, masyarakat tidak kehilangan daya beli. Dengan adanya BLT dapat menjaga daya beli masyarakat," ujar Athor
Ditempat terpisah, pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) lainnya, Telisa Falianty, juga mengatakan keputusan pemerintah menyesuaikan harga BBM bersubsidi berimbas pada perekonomian masyarakat.
Salah satunya kenaikan harga kebutuhan pokok.
Kehadiran BLT diharapkan bisa menjadi bantalan bagi masyarakat dalam penyesuaian harga BBM.
"Tujuan bantalan sosial ini untuk menjaga dampak dari suatu guncangan pada ekonomi kelompok rentan yang kurang atau tidak memiliki kemampuan melawan guncang tersebut."
"Bantalan ini seharusnya bersifat temporer dan jangka pendek utamanya menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat rentan," ungkapnya.
Ia juga mendorong pemerintah melakukan perbaikan penyaluran subsidi untuk beasiswa sekolah atau fasilitas kesehatan, dan lain-lain.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Sri Juliati)