TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membekukan ratusan rekening milik Reza Paten terkait kasus penipuan robot trading Net89.
Reza Paten, anak muda crazy rich dari Surabaya, dilaporkan ke polisi oleh 230 nasabah yang merasa dirugikan. Nilai kerugian sekitar Rp 28 miliar.
Salah satu nasabah memperkirakan dana nasabah yang dikelola mencapai Rp 1 triliun.
"Ada beberapa (rekening) yang kami bekukan. Nilai relatif besar," kata Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana saat dihubungi, Sabtu (5/11/2022).
Ivan menyebut ada sekitar 150 rekening milik Reza Paten yang dibekukan dari lebih 25 bank.
"150-an rekening di lebih dari 25 bank," katanya.
Lebih lanjut, dari ratusan rekening yang dibekukan itu oleh PPATK, Ivan menyebut nilainya cukup besar yakni sekitar Rp1 triliun.
"Perputarannya di beberapa rekening para pihak nilainya mencapai lebih dari Rp1 trilliun," ungkapnya.
Sedikitnya 230 korban penipuan investasi berkedok robot trading Net89 melaporkan sejumlah publik figur ke Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Ditipideksus) Bareskrim Polri pada Rabu (26/10/2022).
Adapun ada lima publik figur yang dilaporkan atas dugaan mendapat aliran uang hasil tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Mereka adalah Atta Halilintar, Taqy Malik, Kevin Aprilio, Adri Prakarsa hingga Mario Teguh.
“Ada lima orang yang diduga publik figur memiliki peranan ikut serta terlibat,” kata pengacara korban, Zainul Arifin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Atta Halilintar diduga menerima hasil penipuan robot trading dari founder Net89 Reza Paten dari hasil lelang bandana milik selebgram itu sebesar Rp2,2 miliar.
“Kalau dibaca Pasal 5 itu kan mentransfer, menerima hibah itu bisa kena Pasal 5 TPPU. Nah ini kan hasil uang yang dikasih oleh Reza Paten sebagai founder Net89 itu kepada Atta Halilintar. Bentuknya untuk membangun masjid, tepat ibadah sama dengan DNA Pro, bentuknya artis menerima hasil kerja tapi kan hasil yang dia terima dari kejahatan makanya penting UU TPPU itu untuk diterapkan diperkara ini,” jelasnya.