Adapun alasannya yang diungkapkan Ferdy Sambo adalah karena menyangkut aib keluarga, yang pada waktu itu diklaim terjadi pelecehan kepada Putri Candrawathi.
Pesan tersebut disampaikan Ferdy Sambo kepada Ridwan Soplanit yang pada waktu itu hendak meninggalkan area tempat kejadian perkara (TKP) untuk menghubungi tim.
"Untuk kejadian ini jangan ramai-ramai, jangan ngomong dulu kemana-mana," ujar Ridwan Soplanit menirukan ucapan Ferdy Sambo, Senin (21/11/2022).
Pesan Ferdy Sambo tersebut, lanjut Ridwan Soplanit, ditekankan kepada dirinya dengan nada agak tegas.
"Ini terkait dengan aib keluarga, masalah pelecehan istri saya. Itu yang sempat dia tekankan kepada saya dengan nada agak tegas," jelas Ridwan Soplanit.
Baca juga: Fakta-fakta Sidang Ferdy Sambo: JPU Tunjukkan Bukti Senpi hingga Putri Candrawathi Hadir Virtual
Soal Senjata HS-19
Eks ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer, juga membongkar bahwa dirinya melihat senjata berjenis HS-19 sempat jatuh dari tangan Ferdy Sambo sebelum Brigadir J tewas.
Adapun senjata tersebut jatuh saat Ferdy Sambo hendak masuk ke rumah dinas di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.
Pernyataan ini juga memberatkan Ferdy Sambo, setelah sebelumnya menyangkal bahwa ia tak menjatuhkan senjata itu.
"Saya tidak tahu persis senjata HS yang itu ( yang dijadikan barang bukti) benar atau bukan."
"Tapi saya tahu persis itu senjata HS Yang Mulia (yang jatuh dan dipungut Ferdy Sambo)," kata Adzan Romer kepada Hakim di persidangan perkara pembunuhan berencana Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (22/11/2022).
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Sri Juliati/Abdi Ryanda Shakti)