Sopir keluarga Sambo itu pada sidang Selasa (6/12) lalu juga sempat mengungkapkan hasil pemeriksaan lie detector terhadap dirinya terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Kuat mengatakan hasil tes menunjukkan adanya indikasi kebohongan.
Namun Kuat beralasan lie detector hanya sebuah robot yang tidak jelas tingkat akurasinya.
Kembali ke Sambo, dalam kesaksiannya kemarin ia juga menceritakan alasannya melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua, yang berawal dari pelecehan terhadap istrinya, Putri Candrawathi oleh Brigadir Yosua saat di Magelang.
Sambo bahkan menyebut Yosua telah memperkosa Putri.
Baca juga: Cerita Benny Ali Tegur Ferdy Sambo di Mako Brimob: Komandan Tega Sudah Hancurkan Saya dan Keluarga
Cerita pemerkosaan itu didapatkan Sambo dari Putri setelah tiba di Jakarta dari Magelang pada 8 Juli 2022. Sementara kejadian di Magelang terjadi pada 7 Juli 2022.
"Kemudian setelah sampai singkat cerita, jam berapa istri saudara tiba di Saguling?" tanya Hakim.
"Saya melaksanakan swab antigen di ruang kerja. Kemudian saya juga menandatangani berkas komisi kode etik yang harus ditandatangani setelah sidang tadi. Kemudian istri saya sudah tiba. Kemudian melaporkan bahwa sudah tiba, ‘Ya sudah kamu mau cerita apa kejadian di Magelang?’" jawab Sambo.
Namun saat itu Putri tidak langsung bercerita karena ingin makan terlebih dahulu.
Sambil menunggu istrinya makan, Sambo naik ke lantai tiga di rumah Saguling menunggu Putri bercerita.
"Kemudian cerita?" kejar hakim. "Selanjutnya, selesai makan, istri saya naik, saya kemudian menanyakan ke istri saya: 'kurang ajar seperti apa Yosua yang kamu telepon semalam?'" kata Sambo mengulangi obrolan dengan Putri. "Istri saya kemudian nangis Yang Mulia," lanjut Sambo.
Pada akhirnya, Putri bercerita bahwa Yosua tiba-tiba masuk ke dalam kamar.
"Dia menceritakan bahwa: 'Yosua masuk ke kamar, dia [Putri] dalam kondisi tidur, istri saya tidur, kemudian tiba-tiba Yosua sudah ada di depan istri saya, Yang Mulia," kata Sambo.
"Istri saya kemudian kaget tapi kemudian Yosua mengancam Yang Mulia, kemudian istri saya menyampaikan dia [Yosua] kemudian melakukan perkosaan terhadap istri saya, Yang Mulia," kata Sambo dengan suara bergetar.