"Perkosaan terhadap istri Saudara?" kejar hakim. "Saya kaget Yang Mulia, karena saya tidak berpikir akan fatal seperti itu kejadiannya Yang Mulia," kata Sambo.
Sambo mengaku seandainya dari semalam saat Putri menelepon dirinya tahu kejadian itu, ia pasti bakal melakukan upaya pencegahan.
Mendengar cerita istrinya itu, Sambo terkejut hingga emosi.
"Kok bisa seperti itu? 'Dia [Yosua] masuk kemudian mengancam saya, saya dalam kondisi sakit kemudian dia melakukan perkosaan' Yang Mulia," kata Sambo mengulangi obrolannya dengan Putri.
"Kemudian dia [Yosua] mengancam juga dan menghempaskan istri saya, saya tidak kuat mendengar cerita istri saya Yang Mulia, dia juga menangis waktu itu, saya emosi sekali Yang Mulia," sambung Sambo.
Sambo mengaku tidak habis pikir dengan perbuatan Yosua terhadap istrinya.
"Saya tidak bisa berpikir bahwa ini akan terjadi kepada istri saya Yang Mulia," kata Sambo.
"Saya tidak bisa berkata-kata apa mendengar penjelasan istri saya itu. Dia terus menangis kemudian menyampaikan bahwa dia juga kaget kenapa Yosua berani seperti itu kepada istri saya, Yang Mulia," kata Sambo.
Dalam dakwaan, peristiwa itu disebut menyebabkan keributan antara Kuat dengan Yosua. Namun tak dijelaskan rinci penyebabnya.
Di sisi lain, diduga peristiwa itu juga yang memicu amarah Sambo sehingga nekat menghabisi nyawa ajudannya itu di Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022.
Sambo sendiri meyakini cerita perkosaan yang disampaikan Putri itu adalah benar.
Sambo mengaku percaya soal cerita pelecehan yang disampaikan Putri karena sang istri adalah cinta pertamanya sejak ia masih SMP.
"Ketika saudara mendengar dari penuturan istri saudara itu yang membuat suatu pukulan buat saudara yang luar biasa? Dikatakan di sini bahkan tindakan Yosua--ini keterangan saudara ya--tindakan Yosua itu melakukan pelecehan itu sampai istri saudara pingsan?" tanya hakim.
"Demikian Yang Mulia," jawab Sambo.