News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program MSIB Kemendikbudristek Dorong Kemampuan Mahasiswa Menjadi Talenta Digital

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mahasiswa - Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dari Kemendikbudristek turut mendorong peningkatan keterampilan digital mahasiswa.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek telah membuat program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang menjadi bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kepala Program MSIB Kampus Merdeka Cycle 3 Tutus Kusuma mengatakan program ini turut mendorong peningkatan keterampilan digital mahasiswa.

"Terkait dengan kesiapan kerja talenta digital, inovasi-inovasi yang dihasilkan melalui program ini juga sangat diharapkan, karena di masa depan kita membutuhkan 9 juta talenta digital dan saat ini jumlahnya masih sedikit," ujar Tutus melalui keterangan tertulis, Sabtu (7/1/2023).

Sebanyak 805 mahasiswa terpilih dari 7.651 mahasiswa yang mendaftar dari berbagai universitas di Indonesia telah menunjukkan antusiasme untuk meningkatkan keterampilan digital dengan mengikuti program Skilvul #Tech4Impact.

Baca juga: Kemendikbudristek Minta Mahasiswa Vokasi Segera Daftar MSIB Tahap Dua

Program ini merupakan program kerja sama antara Skilvul dengan Kemendikbudristek dalam payung Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka Cycle 3.

"Kami berharap para mahasiswa yang sedang menjalani program di Skilvul, di masa depan dapat menjadi talenta-talenta digital yang siap membangun ekonomi, siap mendukung pembangunan Indonesia secara digital, dan turut memajukan dunia pendidikan dan dunia industri," ucap Tutus.

Ratusan mahasiswa ini mempelajari kemampuan digital, seperti UI/UX Design, 3D Animation, Game Development, Front-end Web Development dan Back-end Web Development.

Co-Founder & Chief of Business Skilvul, William Hendradjaja mengatakan program ini untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar dalam dunia kerja di Indonesia yaitu kesenjangan kemampuan dan praktik antara lembaga pendidikan dengan kebutuhan industri saat ini.

"Ini adalah peran yang penting ketika mahasiswa memasuki dunia kerja. Ketika teman-teman punya bekal yang baik sebagai seorang problem solver, teman-teman memiliki value karena kita tahu bahwa persaingan kerja akan lebih ketat lagi nantinya," ujar William.

Baca juga: Kemendikbudristek: Pembelajaran SMK Harus Sejalan dengan Perkembangan Dunia Industri

Menurut World Economic Forum, kemampuan terpenting yang harus dimiliki tenaga kerja saat ini adalah kemampuan dalam bidang teknologi.

Program ini telah berjalan selama 5 bulan dari tanggal 16 Agustus 2022 hingga 23 Desember 2022.

Setelah dilakukan tahap seleksi kepada 7.651 mahasiswa, terdapat 805 mahasiswa dari 138 universitas di seluruh Indonesia yang berhasil diterima dalam program ini dengan latar belakang IT maupun Non IT.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini