News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Gelar Rakernas, PKS Tak Undang Presiden Jokowi dan Anggota Koalisi Perubahan

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(kiri-kanan) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi bersama Presiden PKS Akhmad Syaikhu dan Jubir PKS Almuzamil Yusuf saat jumpa pers usai Rapimnas PKS di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (21/6/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan tak akan mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga NasDem dan Demokrat yang tergabung dalam koalisi perubahan pada Rakernas PKS pada 24 Februari 2023 mendatang.

Ketua Bidang Humas DPP PKS Ahmad Mabruri menyampaikan bahwa pihaknya tak mengundang pihak manapun dalam rakernas kali ini.

"Gak ada yang diundang dari partai lain. Presiden RI juga tidak," ujar Ahmad saat dikonfirmasi, Senin (20/2/2023).

Lebih lanjut, Ahmad menambahkan Rakernas PKS diadakan untuk rapat internal demi menyongsong Pemilu 2024.

"Rakernas lebih ke rapat internal PKS menyongsong hajatan pemilu 2024," tukasnya.

Baca juga: NasDem Minta Demokrat dan PKS Putuskan Capres Secara Resmi

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan jadwal deklarasi Koalisi Perubahan bakal maju dari yang ditentukan.

PKS sebelumnya mengungkapkan deklarasi koalisi dan pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) bakal dilakukan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS yang dimulai 24 Februari 2023.

“Ada maju, Insya Allah akan maju. Insya Allah akan maju sebelum tanggal 24, akan dideklarasikan,” ujar Hidayat ditemui di Jakarta Timur, Senin (13/2/2023) malam.

Namun ia enggan menyampaikan kapan momen itu bakal terlaksana.

Hidayat juga tak lagi mengomentari dinamika tim kecil bakal Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

Sementara itu, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie mengungkapkan, dinamika di tim kecil bakal Koalisi Perubahan masih berlangsung.

Sebagai partai politik (parpol) yang pertama kali mengusung Anies jadi capres, Nasdem tinggal menunggu kesiapan dua parpol calon mitranya.

“Nasdem itu enak banget sekarang itu leluasa. Mau nanti juga boleh, mau besok juga oke. Jadi kalau orang sudah mengawali itu harus netral kita. You maunya apa, oke,” ujar dia.

Di sisi lain, ia mengakui bahwa nota kesepatan sudah selesai dibuat.

Namun, Effendi tak bisa mengungkapkan detail isinya, termasuk soal sumber pendanaan safari politik Anies.

“Ya nanti setelah koalisi bersama tentu saja (biaya ditanggung bersama). Nanti ada kesepakatannya. Ya sekarang (biaya ditanggung) Nasdem, dan Mas Anies-lah,” kata dia.

“Nasdem tidak akan mengemukakan semua biaya dari kami. Tidak. Hanya ada kontribusi, semua ada kontribusi. Gotong royong, urunan, saweran,” ucap dia.

Adapun Anies telah mendapatkat tiket secara informal untuk maju ke Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ketiga parpol bakal Koalisi Perubahan telah menyatakan memberikan dukungan padanya untuk menjadi capres.

Namun ketua umum dari Nasdem, PKS, dan Demokrat belum menandatangani nota kerja sama.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengusulkan agar penandatanganan nota kerja sama, dibarengi dengan peresmian Sekretariat Perubahan (Sekper).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini