“Kita kan juga manusia biasa yang ingin hidup kita, kerja kita juga dihargai secara baik,” ucap Sri
Mulyani.
Bendahara Negara menilai para pejabat pajak harus membatasi gaya hidupnya agar tidak menimbulkan persepsi negatif.
“Menurut saya asas kepatutan, kepantasan bukan suatu yang berlebihan karena masyarakat selalu merasakan adanya connection terhadap kepercayaan itu dari tingkah laku kita juga,” urainya.
Baca juga: Sri Mulyani Minta Pejabat Pajak Tak Pamer Moge: Kalau Mau Rileks Mending Jalan Kaki Muterin Senayan
Sri Mulyani mengajak jajarannya menikmati hidup dengan cara lebih sederhana misalnya jogging di Senayan bukan dengan gaya-gayaan dengan motor gede (moge).
“Meskipun itu dapatnya dari uang halal, dapat belinya dari gaji kamu, sekarang nggak usah naik motor gede, jalan kaki aja sama saya muter-muter Senayan itu sehat, makan di bubur ayam itu juga sehat,” tuturnya.
Usai mencuatnya kasus eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo yang memiliki harta Rp56 miiar hingga gaya hedon istrinya kini kasus pamer ini merembet hingga ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Kepala Kantor DJBC Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Darmanto tengah menjadi sorotan akibat seringkali memamerkan gaya hidup mewahnya melalui akun Instagram pribadi.
Baca juga: Akibat Keluarga Rafael Suka Pamer Harta, Sri Mulyani Minta Pegawai Pajak Lebih Berempati dan Bijak
Meski akunnya yang bernama @eko_darmanto_bc sudah dihapus, namun jejak digitalnya masih eksis.
Warganet Twitter membagikan unggahan Eko yang memamerkan gaya hidup hedon dengan tagar #BeaCukaiHedon.
Eko terpantau kerap menunjukkan berbagai kendaraan senilai ratusan juta rupiah, ia bahkan memiliki pesawat pribadi Cessna yang dibanderol dengan harga paling murah sebesar 340 USD atau sekitar Rp4,76 miliar.
Hal itu lantas membuat harta kekayaan Eko Darmanto turut menjadi sorotan publik karena memiliki rekening yang nilainya tidak wajar.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reynas Abdila)
Baca berita lainnya terkait Gaya Hidup Pejabat.