Alasan pemikiran dan pergerakan Miko Peled yang dianggap pro-Palestina ditulis dalam buku berjudul The General’s Son: Journey of an Israeli in Palestine diterbitkan di Amerika Serikat (AS) pada 2012.
Sikap Bung Karno
Penolakan Israel dalam hal apapun merupakan cerminan sikap Bapak Proklamator sekaligus Presiden pertama RI Soekarno.
Bung Karno berkomitmen dengan sikapnya menolak Israel karena melakukan penjajahan di atas dunia terhadap Palestina.
Baca juga: Sikap PDIP, Dulu Tolak Israel, Kini Salahkan PSSI usai Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Pildun U-20
Sejarah pernah mencatat Timnas Indonesia menolak bertanding melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958 Swedia.
Penolakan ini terjadi ketika peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia tinggal selangkah lagi.
Ini semua terjadi atas perintah Bung Karno sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Saat itu, Bung Karno secara terang-terangan membela Palestina dalam pidatonya.
"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," kata Bung Karnoz
Ia meminta agar Timnas Indonesia tak jadi bertanding melawan Israel pada babak kualifikasi Piala Dunia 1958.
Pasalnya, jika Indonesia meladeni Israel untuk mendapat tiket Piala Dunia, dianggap sama saja mengakui Israel.
Tak hanya itu, Bung Karno juga melarang Israel mengikuti Asian Games 1962 di Jakarta.
Belakangan, sejumlah pejabat di Indonesia juga mengikuti langkah Bung Karno.
Mereka di antaranya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubenur Bali Wayan Koster.
Menurut Ganjar, penolakan Timnas Israel main di Indonesia merupakan wujud dari komitmen bersama dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Sementara Gubernur Koster mengatakan kehadiran Israel tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia.
Sebab, Indonesia menolak segala bentuk penjajahan dan Israel sudah menjajah Palestina lebih dari 70 tahun. (Tribun Network/Reynas Abdila)