Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain mengamankan kawasan sekitar venue KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kepolisian Republik Indonesia juga melakukan pengawasan dan pengamanan terhadap ruang siber selama pelaksanaan konferensi.
Asops Kapolri, Irjen Pol Agung Setya mengatakan potensi gangguan di ruang siber juga turut dilakukan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Potensi gangguan yang muncul dari ranah siber, kami bersama BSSN menyelenggarakan upaya pengamanan wilayah siber ini dengan konfigurasi terintegrasi," kata Agung dalam diskusi daring FMB9, Jumat (5/5/2023).
Koordinasi pengamanan gangguan ruang siber juga dilakukan bersama pihak intelijen siber dari BIN, maupun TNI. Koordinasi tersebut guna menyelaraskan dinamika lapangan.
"Kami dengan intelijen siber dari BIN maupun intelijen siber TNI. Ini menjadi dinamika yang akan terus kita kolaborasikan dan padukan satu sama lain," ungkapnya.
Adapun Polri juga telah membentuk 8 satgas yang disiagakan untuk menangani ambang gangguan saat perhelatan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 9-11 Mei 2023.
Potensi terhadap gangguan keamanan yang mungkin muncul ketika penyelenggaraan KTT ASEAN akan ditangani oleh satgas preventif dari Badan Intelijen Kepolisian bekerja sama dengan BIN dan Badan Intelijen Strategis (BIS) TNI.
Ada juga satgas tindak dan satgas antiteror untuk memastikan kesiapan keamanan dan penanganan potensi masalah, serta ada pula satgas kontigensi yang diperuntukan untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu muncul keadaan masalah kesehatan yang mendadak.
Polri menyiapkan 2 unit helikopter, dan 3 milik TNI. Serta ambulans, dan rumah sakit kapal.
Baca juga: Polri Siagakan 8 Satgas Tangani Potensi Gangguan Keamanan di KTT ASEAN Labuan Bajo
Polri diketahui juga mengerahkan 2.627 personel gabungan untuk mengamankan jalannya kegiatan KTT ASEAN di Labuan bajo. Dalam pengamanan, Polri juga akan memaksimalkan kamera CCTV untuk pengendalian baik statis maupun mobile.