News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Jokowi Pilih Capres Pemberani dan Dekat dengan Rakyat, PDIP Yakin 100 Persen Itu Ganjar Pranowo

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). Dalam agenda Puncak Musra ini, Presiden Joko Widodo menerima rekomendasi nama Calon Presiden dan Wakil Presiden dari hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemimpin Indonesia pada masa depan harus seseorang yang pemberani dan dekat dengan rakyat.

Hal itu disampaikan dalam pidatonya di hadapan organisasi relawan Jokowi, kemarin.

Sekretaris Tim Kordinasi Nasional Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo, Deddy Yevri Sitorus, mengatakan pihaknya meyakini bahwa 100 persen yang dimaksud Presiden Jokowi dalam pidatonya adalah Ganjar Pranowo.

Deddy mengatakan bahwa Capres Ganjar Pranowo memenuhi semua kriteria yang disampaikan Joko Widodo di hadapan para relawan.

Menurut Deddy, yang dimaksud berani oleh Jokowi adalah 'berani' untuk mengambil sikap untuk kemajuan negara dan kepentingan rakyat. Bukan sekadar berani secara fisik atau berani mengorbankan kepentingan yang lain demi keuntungan pribadi. 

“Ganjar Pranowo terbukti berani menolak partisipasi Israel yang beresiko menurunkan popularitasnya, demi menjaga amanat konstitusi, regulasi dan resiko ancaman kerentanan keamanan jika Israel bertanding dalam perhelatan besar seperti Piala Dunia U-20. Sementara Capres yang lain sembunyi dan tidak berani bersuara demi menjaga popularitas dan ambisi pribadi mereka,” ujar Deddy kepada wartawan, Senin (15/5/2023).

Demikian pula dalam kasus penolakan pembangunan pabrik semen yang merupakan perintah pemerintah pusat dalam menjaga rantai pasok dan stabilitas harga. 

Menurut Deddy, Ganjar memilih posisi kepentingan nasional meskipun konsekuensinya dia dihujat para aktivis dan pegiat lingkungan.

Lebih lanjut, Deddy mengatakan Ganjar juga terang benderang cocok dengan kriteria lain yang disampaikan Joko Widodo, yaitu dekat dan mengerti denyut suara rakyat. 

“Rekam jejak kedekatan dengan rakyat, komunikasi langsung secara fisik dan lewat media sosial sangat intens. Tidak ada Capres lain yang memenuhi kriteria kedekatan dan interaksi langsung dengan rakyat itu, jejak digital jelas menggambarkan hal itu,” lanjut Deddy.

Deddy menambahkan Ganjar Pranowo juga paling mungkin meneruskan dan menyempurnakan semua gagasan besar maupun penyelesaian semua program Pak Jokowi yang belum tuntas.

Hal itu bisa dipastikan karena Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi berasal dan dibesarkan di rumah ideologis yang sama PDI Perjuangan. 

“Mereka berdua anak-anak ideologis Bung Karno yang memahami dan sudah terbiasa mengimplementasikan ideologi keberpihakan pada Wong Cilik (marhaenisme), memahami dengan utuh Trisakti uakni daulat politik, daulat ekonomi dan daulat budaya,” terangnya. 

“Jadi bisa dipastikan bahwa Ganjar Pranowo akan meneruskan dan menyempurnakan Nawacita, pembangunan infrastruktur, IKN dan cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia,” sambung Anggota Komisi VI DPR RI tersebut.

Baca juga: Nama Ganjar Muncul di Capres Hasil Musra, PDIP: Menambah Kekuatan Elektoral

Ganjar Pranowo juga bukan pribadi yang ambisius sehingga tidak mungkin bersekutu dengan kelompok-kelompok anti Jokowi dan sisa-sisa kaum intoleran. 

Keteguhannya pada Pancasila, kebhinnekaan, pluralisme dan NKRI sudah sangat teruji.

Ganjar juga masih sangat muda sehingga memahami kecemasan dan aspirasi para pemilih muda.

“Saya 100 persen yakin bahwa kata 'pemberani' yang dimaksud Presiden itu adalah berani keluar dari zona aman, berani turun ke lapangan berdialog dengan rakyat dan melihat langsung progres pembangunan di lapangan secara langsung. Hal yang sudah terbiasa dilakukan Ganjar selama menjadi Gubernur Jawa Tengah,” ujar Deddy.

“Saya yakin yang dimaksud pemberani oleh Presiden itu, bukan berani berperang atau berani bernegosiasi dengan kelompok manapun agar bisa menang. Tetapi berani menghadapi semua pihak, internal maupun eksternal yang mencoba menghalangi Indonesia maju dan berdikari,“ pungkas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini