Dandhi kemudian menyampaikan, bahwa perjuangan demi penyelamatan bangsa akan dilakukan dalam bentuk karya-karya yang memberikan manfaat untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dengan tetap terus menjaga kelestarian alam dan kelangsungan ekosistem lingkungan hidup.
Renungan Refleksi 25 Tahun Reformasi
Puncak acara halal bihalal eksponen 98 diakhiri dengan Long March dan menyalakan lilin refleksi 25 tahun Reformasi di depan Gerbang MPR/DPR RI.
Puluhan tokoh aktivis mahasiswa ini kembali turun ke jalan, mereka merefleksi kembali saat melakukan pergerakan untuk menuntut Presiden Soeharto mundur setelah 32 tahun memimpin.
Saat itu, mereka menuntut adanya reformasi politik yang meliputi reformasi sistem pemerintahan dan pembangunan, penghapusan korupsi dan nepotisme, pemulihan demokrasi, dan perlindungan hak asasi manusia.
Dalam aksi refleksi malam ini, aktivis mahasiswa menuntut perlindungan dan keadilan bagi korban kekerasan yang terjadi selama krisis politik dan ekonomi, termasuk korban penghilangan paksa, penahanan tanpa proses hukum yang jelas, dan penindasan politik.
Setelah menyalakan lilin dan melakukan doa bersama, aktivis mahasiswa eksponen pejuang 98 ini kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Meski begitu, mereka tetap akan tetap bergerak sebagai pejuang yang selalu memperjuangkan terwujudnya cita-cita kemerdekaan dan keadilan bagi rakyat Indonesia.
Berikut maklumat kebangsaan Eksponen Pejuang 98:
MAKLUMAT KEBANGSAAN
Kebangkitan Pergerakan ‘98
Setelah 25 Tahun Reformasi, serta mencermati dengan seksama berbagai dinamika perubahan yang saat ini tengah berlangsung baik secara internasional, regional dan nasional sesuai paparan di atas, serta tantangan dan ancaman global terhadap kelangsungan peri kehidupan bertanah air, berbangsa dan bernegara, maka kami anak-anak bangsa yang terlibat dalam peristiwa Gerakan Mahasiswa 1998, dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023, dengan ini menyampaikan maklumat kebangsaan kepada seluruh warga Bangsa Indonesia.
1. Kami aktivis gerakan mahasiswa 1998, dengan ini menyatakan bahwa reformasi 1998 telah gagal total karena sudah mengkhianati cita-cita reformasi, bahkan lebih dari itu sudah menghianati cita-cita kemerdekaan seperti yang diamanatkan dalam Preambule UUD 1945. Atas kegagalan tersebut, dengan segala kerendahan hati kami meminta maaf kepada seluruh Bangsa Indonesia.
2. Demi penyelamatan Bangsa yang sedang diambang kehancuran di tengah permainan proxy kepentingan asing, kami aktivis Gerakan Mahasiswa 1998 tidak akan lagi bergerak sebagai aktivis, namun akan terus bergerak sebagai Pejuang yang memperjuangkan terwujudnya cita-cita kemerdekaan yang diamanatkan dalam Preambule UUD 1945 berlandaskan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
3. Kami Pejuang Kebangkitan Pergerakan ’98 berjuang agar terkait hal-hal mengenai kekuasaan penyelenggaraan negara dilakukan dengan cara seksama bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sebagai perwujudan dari upaya untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.