TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut, elektabilitas capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) alami penurunan memasuki tahun 2023.
Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia merupakan salah satu faktor jangka pendek yang mempengaruhi turunnya elektabilitas Anies.
Selain itu, faktor lainnya yakni kepuasan masyarakat dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saiful menyampaikan, hasil survei pihaknya sejak tahun 2015 memperlihatkan kondisi ekonomi Indonesia yang terus beranjak naik.
Adapun katanya, kondisi ekonomi Tanah Air sempat jatuh parah saat pandemi COVID-19 melanda.
Namun, kondisi ekonomi merangkak naik terus berlangsung hingga tahun 2023 ini.
"Ini survei dari tahun 2015. Ini kita lihat pertumbuhan ekonomi nasional kita drop dalam banget. Sekarang udah pulih. Ada kenaikan luar biasa," kata Saiful, dalam paparannya di laman YouTube SMRC TV, Kamis (8/6/2023).
"Dari negatif menjadi positif. Keadaannya kurang lebih sama dengan keadaan sebelum pandemi dan itu naik terus. Pada 2022 sampai Mei 2023 terus ada kemajuan," sambungnya.
Terkait dampak kondisi ekonomi nasional terhadap elektabilitas Anies. Saiful menjelaskan, sebelum tahun 2023, elektabilitas Anies menunjukkan positif, di angka 0,259 persen.
"Memasuki 2023 keadaan terbalik dan sangat kuat, jadi minus 0,757 persen," ungkap Saiful.
"Artinya penurunan elektabilitas dan kesukaan bersama dengan naiknya secara tajam memasuki 2023 perspektif positif terhadap ekonomi dan kinerja Pak Jokowi."
Sementara itu, Saiful menyebut, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi menunjukkan fluktuasi di masa pandemi COVID-19.
Namun, lanjutnya, dalam enam bulan terakhir, penilaian atas kinerja Jokowi semakin positif.
Ia menjelaskan, sebelum tahun 2023, dampaknya terhadap elektabilitas Anies sebesar 0,156 persen.