Pesawat tempur F-35 Lightning II dianggap sebagai pesawat tempur paling canggih di dunia karena avionik canggih, persenjataan, teknologi siluman, dan fitur canggihnya.
Ini sudah beroperasi dengan sembilan negara, dan lebih banyak klien, termasuk UEA, ingin mendapatkan mesin terbang yang paling dicari.
Namun pesawat ini juga dipandang sebagian kalangan memiliki banyak masalah.
Dikutip dari Euroasiantimes, faktor-faktor seperti masalah mesin, kegagalan komponen prematur, masalah dalam pengembangan perangkat lunak, pemadaman listrik pilot, dan bahkan retakan struktural telah menimbulkan tanda tanya besar mengenai kinerja dan reputasinya.
Sementara F-15EX adalah varian paling canggih dari jet tempur taktis segala cuaca bermesin ganda F-15 Eagle.
Berikut ini adalah sejumlah perbandingan kedua jet tempur andalan AU Amerika Serikat ini:
F-15EX Lebih Murah
Biaya menerbangkan pesawat tempur F-15EX diperkirakan $20.000 per jam, setengah dari biaya menerbangkan pesawat tempur F-35 canggih, yang biayanya sekitar $44.000 per jam.
F-15EX Menawarkan Performa Lebih Baik
F-15EX dapat memenuhi berbagai peran termasuk superioritas udara, pencegat, serangan penetrasi mendalam terhadap infrastruktur musuh, pengeboman strategis, dan serangan darat.
Menurut laporan, F-15EX baru memiliki jangkauan tempur 1.100 mil dibandingkan F-35 yang 670 mil.
Pesawat tempur Boeing ini juga jauh lebih cepat dan memiliki kecepatan Mach 2,5 dibandingkan dengan F-35 yang berkecepatan Mach 1,6, dan juga mampu mengakomodasi radar berat.
F-35, karena ukurannya yang lebih kecil dibandingkan dengan F-15EX kelas berat, tidak dapat menampung radar dan bahan bakar berat.
F-35 punya teknologi siluman
Mungkin yang paling penting adalah F-15EX tidak bersifat siluman. Kurangnya kemampuan siluman kemungkinan besar akan menjadi masalah besar di wilayah musuh yang memiliki ancaman tinggi.
Pertahanan udara buatan Rusia dan China yang paling maju dan berkembang pesat sekarang jauh lebih mungkin beroperasi dengan kemampuan untuk mendeteksi bahkan pesawat siluman sampai tingkat tertentu.
Pertahanan udara HQ-9 China, yang dilaporkan telah muncul di daerah sekitar Laut China Selatan, juga merupakan ancaman yang berkembang pesat dan serius.
“HQ-9 mampu menyerang banyak pesawat, termasuk pesawat tempur. Ini menyerupai sistem S-300 Rusia tetapi China dinilai telah mengembangkan varian sistem dengan jangkauan yang lebih jauh, berpotensi hingga 230 kilometer,” tulis laporan DW.