Berstatus perwira menengah, Nana Sudjana lantas dipercaya menjadi Kapolres Probolinggo pada 2006, Wakapolwiltabes Surabaya pada 2008, selanjutnya menjadiAnalis Utama Tk III Baintelkam Polri.
Setalah dari Bareskrim, ia pun kembali memegang jabatan di wilayah menjadi Kapoltabes Surakarta pada 2010 dan akhirnya menjadi Dirintelkam Polda Jawa Tengah pada 2011.
Selanjutnya pada 2012, ia dipercaya menjadi Analis Utama Tk I Baintelkam Polri, Analis Kebijakan Madya Bidang Ekonomi Baintelkam Polri pada 2013, dan akhirnya menjadi Dirintelkam Polda Jawa Timur pada 2014.
Pada 2015 ia dipercaya menjadi Wakapolda Jambi, setahun berselang ia pun dipercaya menjadi Wakapolda Jawa Barat, dan pada 2016 menjadi Dirpolitik Baintekam Polri.
karirnya pun kian moncer, ia dipercaya menjadi Kapolda Nusa Tenggara barat pada 2019.
Tak sampai setahun menjadi kapolda NTB, ia pun kembali ke Ibu Kota menjadi kapolda Metro Jaya pada 2019.
Lantas Nana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya pada 16 November 2020.
Pencopotan itu disebut-sebut karena Nana lalai dalam penegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di wilayah yang ditanganinya.
Ia pun lantas menjabat menjadi Koorsahli Kapolri pada 2020.
karirnya pun kembali moncer dengan menjabat Kapolda Sulawesi Utara pada 2021, dan selanjutnya menjabat Kapolda Sulawesi Selatan pada 2021.
Setelah tak menjabat Kapolda Sulawesi Selatan, ia pun dilantik menjadi Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI pada Rabu (5/4/2023).
Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 49/TPA Tahun 2023 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Setjen DPR RI. (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)