Bahkan, isu tersebut juga telah dibantah oleh Presiden Joko Widodo dan Prabowo.
"Kawan-kawan tim hukum kita akan melakukan upaya hukum juga terhadap Hasto. Selasa atau Senin itu Hasto (dilaporkan, Red)," kata Noel, Rabu (20/9/2023).
"Pernyataan Hasto itu seakan akan melegitimasi kebohongan yang dilakukan oleh Alifurahman dengan (Hasto bilang) kalau tidak ada asap, tidak mungkin ada api. Artinya apa yang disampaikan melegitimasi apa yang dilakukan oleh Alifurahman ini, itu sendiri," sambungnya.
Noel pun menegaskan pernyataan Hasto bakal membahayakan karena melegitimasi kebohongan.
"Itu kan bahaya. Dia (Hasto) melegitimasi berita bohong itu," jelasnya.
Pernyataan Hasto
Sebelumnya, Hasto pun turut mengomentari terkait isu Prabowo menampar dan mencekik Qolbi dalam sebuah rapat kabinet.
Ia menilai karakter seseorang tidak dapat diubah dengan mudah di depan kamera.
"Tidak ada asap tanpa api. Tidak ada asap tanpa api. Berbicara karakter seseorang itu kan tidak begitu mudah diubah di depan kamera," kata Hasto pada Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Prabowo Bantah Isu Tampar dan Cekik Wamen: Nanti Diproses, Dipelajari
Dia pun menekankan pentingnya melihat rekam jejak dalam menentukan pilihan di Pilpres 2024.
"Yang penting adalah bagaimana kita di dalam memilih pemimpin nasional harus melihat betul rekam jejak, karakter, agenda strategis, kemudian kita perkuat narasi membangun bangsa," ujar Hasto.
"Tetapi ketika ada berbagai berita-berita ya, itu sekali lagi tidak bisa kalau dari perumpamaan tidak ada asap kalau tanpa api," katanya menambahkan.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim/Fersianus Waku)