Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia menilai ditunjuknya Kaesang jadi ketua umum membuktikan orientasi politik PSI telah hilang.
Diketahui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi menunjuk Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI.
Keputusan itu diputuskan saat Kopdarnas PSI pada Senin (25/9/2023) malam.
"Kenapa yang dipilih (Jadi Ketum) justru adalah Giring Ganesha, dan sekarang adalah kaesang? Karena memang orientasi politik PSI saya kira sudah hilang," kata Dedi kepada awak media dikutip Jumat (29/9/2023).
Lebih menonjol kata Dedi, saat ini PSI sudah tidak memperdulikan kualitas kepemimpinan di internal dan kualitas teknis regenerasi di internal.
"Tapi mereka mengejar populisme semata; popularitas meningkat, akses ke kekuasaan dekat, itu kemudian dianggap PSI bisa mendorong agar eksis di 2024," sambungnya.
Menurutnya situasi ini jelas tidak banyak mempengaruhi partai partai besar, ini hanya akan berpengaruh di PSI semata.
"Bahwa PSI memerlukan sokongan yang cukup kuat agar mereka tak tenggelam di kontestasi 2024. Karena kalau kita lihat dari data survei terkait 2024 termasuk yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion, PSI mempunyai kans tidak lolos di 2024, bahkan lebih kecil dibanding perolehan suara di 2019," tegasnya.
Catatan tersebut dikatakan Dedi berbeda dengan partai baru lainnya misalnya Perindo yang mempunyai track yang bagus, punya peningkatan yang bagus, dan tentu dengan tokoh2 yang cukup elegan.
Baca juga: Jabat Ketua Umum PSI Tapi Dekati Relawan Jokowi, Kaesang: Politik Sekarang Berbeda dari yang Dulu
"Serta memiliki kewibawaan untuk memimpin parpol ke depan. Sementara itu PSI sampai saat ini belum menerapkan aspek aspek yang demikian," tegasnya.