Denny kembali mencontohkan, dunia mengenal Kerajaan Romawi pernah memerintah raja Caligula.
Namun, di Romawi juga hadir Raja Agustus Caesar yang dianggap pemimpin besar yang memberi banyak sekali pelajaran tentang cara membangun sebuah pemerintahan yang kuat.
Baca juga: Indikator Politik Indonesia: Publik Nilai Golkar dan PAN Gabung Prabowo Bukan Arahan Jokowi
"Legacy mereka merawat liberalisme di Amerika Serikat sangat kental. Kegigihan mereka melindungi kaum minoritas, juga populer. Tapi dalam dinasti politik era demokrasi, juga ada keluarga seperti Marcos yang dianggap buruk karena korupsi besar-besaran," terang Denny.
Menurutnya, baik berasal dari dinasti politik ataupun bukan, dua-duanya terbukti dalam sejarah mampu menghasilkan pemimpin yang baik ataupun pemimpin yang buruk.
Namun pada ujungnya, kualitas seorang pemimpin tergantung pada individu itu sendiri, terlepas mereka bagian dinasti politik atau bukan.
Apalagi, kata akhir yang menentukan dia terpilih atau tidak adalah rakyat melalui pemilihan umum.
"Pada bingkai kerajaan pun, tetap lahir raja yang hebat, peduli pada rakyat, ataupun raja yang buruk," kata Denny.