News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Indikator Politik Indonesia: Publik Nilai Golkar dan PAN Gabung Prabowo Bukan Arahan Jokowi

Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyerahkan berkas dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disaksikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disela-sela acara penandatanganan kerjasama politik di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023). Pada momen tersebut Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida, mengatakan, masuknya Partai Golkar dan PAN dalam barisan pendukung Prabowo Subianto tak ditangkap publik sebagai bentuk intervensi dari Presiden Joko Widodo. 

Menurut Rizka, mayoritas publik justru tak meyakini adanya arahan Jokowi terkait sikap politik Golkar dan PAN yang memutuskan mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Baca juga: Laskar Prabowo 08 Trisakti Bakal Deklarasi Dukung Prabowo Subianto Capres 2024

“Ketika kita tanyakan kepada masyarakat apakah bergabungnya Golkar dan PAN ke Prabowo merupakan arahan Jokowi, 41,4 persen menyatakan tidak percaya,” kata Rizka saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Swing Voters, Efek Sosialisasi dan Tren Elektoral Jelang Pilpres 2024’ secara virtual, Sabtu (30/9/2023).

Adapun survei dilakukan Indikator Politik Indonesia dalam rentang 25 Agustus – 3 September 2023, menempatkan 1.200 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. 

Menurut Rizka, hanya 23,7 persen yang menaruh kepercayaan adanya arahan Jokowi dalam masuknya Golkar dan PAN ke barisan pendukung Prabowo.

Baca juga: Kaesang: PSI Terbuka untuk Dukung Ganjar, Prabowo, Bahkan Anies, tapi Jangan Kesusu

“Kebanyakan kurang atau tidak percaya (41,4 persen) bahwa bergabungnya Golkar dan PAN sebagai pendukung Prabowo Subianto merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo,” kata Rizka. 

Di sisi lain, Indikator juga memotret persepsi publik yang menginginkan Jokowi tetap netral dalam kontestasi pesta demokrasi.

Rizka mengatakan, ada sebanyak 65,3 persen yang menyatakan Jokowi harus tetap netral. 

Sebaliknya, ada 27,8 persen yang menilai Jokowi boleh mendukung atau berpihak kepada salah satu kandidat demi melanjutkan program kerjanya. “Mayoritas 65,3 persen lebih sesuai dengan pendapat bahwa Jokowi harus netral atau tidak berpihak pada salah satu capres tertentu,” kata Rizka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini