News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Saat Dua Mahasiswa Curhat Susah Sinyal di IKN Nusantara: Pak Jokowi Harus Tahu

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi meninjau proses pembangunan Gedung Kantor Presiden di IKN NUSANTARA, Jumat (22/9/2023). Kantor Presiden merupakan bagian dari Istana Garuda. Selain Istana Garuda, ada juga sejumlah gedung kementerian dan lembaga negara hingga pembangunan rumah-rumah menteri dan tempat tinggal aparatur sipil negara (ASN). HO/AGUS SUPARTO/ISTANA KEPRESIDENAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan penetapan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara baru di Kalimantan Timur.

Pemindahan IKN bukanlah tugas yang mudah, terutama dengan kondisi negara yang masih memiliki banyak persoalan yang perlu diatasi sebelum pemerintah dapat melaksanakan relokasi IKN. 

Presiden Jokowi menyatakan tujuan utama pemindahan IKN adalah untuk membangun kota baru dengan konsep smart city. Tentu hal ini sebagai salah satu membangun ekonomi, agar tak terpusat di Pulau Jawa.

Meski keputusan ini sempat pro dan kontra, termasuk argumen kontroversial dari berbagai kalangan dan golongan, namun pembangunan IKN terus dilanjutkan.

Kritikan soal smart city ramai muncul di media sosial (medsos) Tiktok oleh akun @Nemo Adventure yang mengatakan bahwa di IKN justru susah sinyal, dan hanya satu provider.

"Kok aku gak ada sinyal ya?, kamu ada sinyal gak handphone nya" tulis @NemoAdventure.

Tribunnews.com pun mengkonfirmasi pemilik akun tersebut, yakni Andre pada Minggu, (3/12/2023). Dia pun telah mengizinkan Tribunnews.com untuk mengutip konten yang ada di media sosial miliknya.

Didalam video yang di unggah akun Tiktok @NemoAdventure, 2 orang mahasiswi (Giana dan Alda) yang healing ke IKN Nusantata sangat senang dengan Ibukota Nusantara. 

Namun, saat di IKN, salah satu mahasiswi mengeluh karena susah sinyal. Video berdurasi pendek ini telah ditonton oleh 2,2 juta orang. 

Akun @Nemo Adventure menjelaskan Ibukota Baru Nusantara (IKN) yang  dibangun dengan konsep smart city akan jadi pusat peradaban baru bagi kaum milenial.

"Katanya IKN ini konsepnya smart city akan jadi pusat peradaban baru bagi kaum milenial kayak kita, tapi masak susah sinyal," tulis akun itu.

Andre melalui akun @NemoAdventure mengunggah video healing IKN untuk memberikan masukan kepada presiden Jokowi agar dimatangkan kembali terkait konsep IKN terutama menyangkut jaringan internet.

Baca juga: Bertemu PM Norwegia di COP28, Presiden Jokowi Bahas Investasi, IKN hingga Isu Deforestasi

"Makanya Pak Jokowi kayaknya perlu tahu guys, Hallo Pak Jokowi mau lapor nih pak, di IKN susah sinyal pak. Katanya konsepnya smart city dan akan menjadi harapan baru untuk generasi Milenial, akan jadi rumah bagi anak-anak muda Indonesia dalam mencari penghidupan baru, tapi masa susah sinyal sih pak" jelas @NemoAdventure.

Seperti  diketahui, Pemerintah merencanakan akan menggelar upacara kemerdekaan 17 Agustus 2024, mendatang di IKN. 

Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebutkan, jaringan internet untuk kebutuhan IKN mau tidak mau harus menggunakan jaringan 5G, karena segala operasional nantinya akan bergantung pada akses internet berkecepatan tinggi.

"Kalau IKN harus 5G. Kan namanya smart city, masa smart city cuma 50 Mbps, jadi nggak smart nanti. Dia harus jadi smart capital city," kata Budi Arie usai acara Digital Creative Leadership Forum yang digelar di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, pada Kamis (9/11) lalu.

Sementara, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyebutkan pihaknya melakukan berbagai upaya percepatan infrastruktur, termasuk pembangunan infrastruktur komunikasi berbasis 5G bergandengan bersama Kementerian Kominfo.

"Karena kota ini kota cerdas sehingga semua aspek dari kehidupan itu ada di sana. Dari e-governance, telemedicine, smart grid untuk energy, intelligent transportation system untuk transportasi. Semua itu pasti akan membutuhkan dukungan paling tidak 5G tadi," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini