News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Eks Pejabat Basarnas Terima 'Dana Komando' Dibungkus Tas Belanja Merah di Parkiran Mabes AD

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Koordinator Administrasi (Koorsmin) Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas), Letkol Afri Budi Cahyanto (kiri) menjalani sidang pembacaan dakwaan kasus korupsi pengadaan barang dan jasa Basarnas, di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (21/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Oditur militer membeberkan fakta bahwa uang korupsi pengadaan barang dan jasa Basarnas diserahkan di lingkungan Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD) pada akhir Juli 2023.

Fakta itu terungkap dari dakwaan eks Koordinator Administrasi (Koorsmin) Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas), Letkol Afri Budi Cahyanto.

Saat itu, Selasa (25/7/2023), pemenang tender proyek di Basarnas, yakni Marilya, Dirut PT Intertekno Grafika Sejati menemui Letkol Afri di parkiran bank Mabes AD.

Baca juga: Dakwaan Eks Pejabat Basarnas Letkol Afri Budi Cahyanto: Aliran Dana Komando Tembus ke BPK

Marilya ditemani supirnya, Hari Wibowo dan Erna Setyani sebagai Treasury Finance PT Sejati Group.

"Selanjutnya pukul 14.05 WIB, Saksi III bersama saudara Ari Wibowo Saksi VII sebagai pengemudi dan saudara Erna Setianu Saksi VIII staf finance tiba di parkiran Bank Mabes AD dan parkir di sebelah kanan kendaraan terdakwa," ujar oditur militer, Kolonel Wens Kapo saat membacakan dakwaan di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Kamis (21/12/2023).

Total uang korupsi yang disebut Dana Komando (Dako), diserahkan secara tunai saat itu mencapai Rp999 juta.

Uang tersebut dibungkus tas belanja merah, dipindahkan dari mobil Marilya ke bagasi mobil Letkol Afri.

"Selanjutnya Saksi VII memindahkan tas belanja Superindo warna merah berisi uang sebesar Rp 999,710.000,400 ke bagasi mobil terdakwa," kata oditur.

Marilya sempat meminta Letkol Afri sebagai penerima menandatangani nota pertanggungjawaban.

Namun permintaan itu ditolaknya.

"Terdakwa menolak dengan alasan akan disampaikan dulu kepada Marsdya TNI Henry Alfiandi selaku Kepala Basarnas," katanya.

Setelah uang berpindah tangan ke Letkol Afri, KPK langsung melakukan operasi tangkap tangan (OTT).

Baca juga: Kasus Dugaan Suap Eks Kabasarnas: 20 Saksi Diperiksa Puspom TNI Terkait Letkol Afri Budi Cahyanto

OTT itu terjadi di sebuah rumah makan di Bekasi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini