News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BKKBN-Komisi IX DPR RI Upayakan Angka Stunting di Kabupaten Sambas Capai Target 14 Persen

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja DPR RI Komisi IX gelar kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di Aula Kantor Bupati Sambas pada Senin (22/04/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Prevalensi stunting provinsi Kalimantan Barat mengalami penurunan di tahun 202I dan 2023. 

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI menunjukkan 24,5 persen atau mengalami penurunan sebesar 3,3 persen dari tahun 2022. 

Meski demikian, hasil itu masih perlu dimaksimalkan agar target prevalensi stunting nasional harus mencapai 14 persen di akhir 2024. 

Kepala perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar, mengatakan pencapaian itu menjadi bukti keseriusan dalam penanganan stunting oleh sejumlah stakeholder termasuk Pemerintah Daerah kabupaten/kota se-Kalbar, maupun Komisi IX DPR RI.

"Selama ini, anggota Komisi IX DPR RI Alifudin bersama BKKBN Kalbar dan pemerintah daerah telah bersinergi dalam melakukan upaya–upaya penurunan stunting. Antara lain dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di kabupaten/kota di Kalbar," kata Pintauli di Pontianak, dikutip pada Kamis (25/4/2025).

Sosialisasi bahaya stunting juga menjangkau daerah-daerah sulit. Termasuk daerah perbatasan Indonesia-Malaysia seperti Kabupaten Sambas.

Kabupaten ini tahun lalu memiliki angka  di 30,5 persen. Pihaknya berharap, angka stunting di kabupaten Sambas sesuai target awal tahun 2024 yakni turun 14 persen.

Bupati Kabupaten Sambas H. Satono S.Sos.I, M.H., mengatakan, program Bangga Kencana menjadi langkah penurunan angka stunting di daerahnya.

Meski perlu bekerja keras untuk menurunkan angka tersebut, pihaknya optimisi bisa mencapai target nasional tersebut, terlebih pada 2045 bangsa ini akan menyongsong Indonesia emas, karenanya harus menyiapkan generasi kuat dan tidak stunting.

"Karena stunting bukan hanya soal fisik dan badan, jauh daripada itu adalah soal kecerdasan dan kemampuan berfikir. Saya senang sekali dengan kegiatan ini akan menambah pengetahuan bapak ibu peserta yang pada akhirnya akan bermuara pada pembangunan keluarga berkualitas," ujar Satono.

Karena itu, penting untuk terus menjalin kemitraan dengan BKKBN maupun Komisi IX DPR RI.

Anggota Komisi IX DPR RI H. Alifudin S.E., M.M., meniai sosialisasi percepatan penurunan stunting berdampak positif terhadap masyarakat. 

"Masyarakat lebih mengetahui apa dampak dan bagaimana mencegah serta menurunkan stunting," kata Alifudin dalam kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Senin (22/4).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini