Pak Ganjar, apakah pemikiran Pak Ganjar ini juga mencerminkan sikap partai ke depan untuk berada di luar pemerintahan, Pak?
Ya mudah-mudahan nanti di Rakernas partai akan memutuskan itu. Meskipun kalau saya spill dari beberapa statement Bu Mega yang sangat ideologis, bersikap yang sangat tegas, rasa-rasanya iya.
Pak Ganjar, dulu Pak Ganjar dikenal orang yang sangat dekat dengan Pak Jokowi. Kemana-mana runtang-runtung lah orang Bahasa Jawanya. Pak, kapan terakhir Pak Ganjar berkomunikasi dengan Pak Jokowi dan apakah betul sekarang ini komunikasi dengan Pak Jokowi itu sama sekali terputus, Pak?
Ya, terakhir saya kira waktu makan siang dengan para capres, cukup lama. Dan kami paham karena posisi politik yang berbeda membuat situasi seperti ini.
Tapi kalau secara pribadi saya merasakan tidak ada persoalan apapun. Kalau soal pilihan politik kan bisa. Manusia bisa berubah, jadi kita saling menghormati.
Maka mungkin karena itu dan karena kesibukan beliau, kita belum berkomunikasi lagi.
Pak, apakah mungkin nanti komunikasi ini setelah ini semua selesai itu, kan tadi Pak Ganjar mengatakan secara pribadi tidak ada persoalan lah antara Pak Ganjar dengan Pak Jokowi. Apakah ada upaya nanti dari Pak Ganjar untuk merekatkan kembali komunikasi pribadi dengan Pak Jokowi meskipun beda pilihan politik, Pak Ganjar?
Ya, saya kira kalau silaturahmi untuk kemajuan bangsa dan negara, kenapa tidak.
Jadi oke-oke saja ya Pak, ya?
Mungkin-mungkin saja ya Pak Ganjar, ya?
Jadi gini Mas Febby, berbeda sikap politik itu mesti kita hormati.
Tapi relasi antara sesama anak bangsa, sebagai sesama manusia saya kira tidak boleh putus silaturahminya.
Pak Ganjar, bahwa kemarin MK sudah memutuskan itu sudah berlalu, tapi banyak orang tertarik untuk mengomentari mengenai tiga hakim yang menyampaikan dissenting opinion. Artinya sebenarnya ini belum pernah terjadi dalam sejarah, dalam memutuskan Pilpres itu tiga bulan. Saya ingin tahu komentar Pak Ganjar mengenai dissenting opinion yang dilakukan tiga hakim dan menurut saya isinya luar biasa?
Ya kalau komentar saya yang pertama keputusannya dulu, karena ini final binding tidak ada upaya lain, maka saya bilang suka tidak suka, mau tidak mau, semua harus terima. Termasuk saya dan Pak Mahfud maka statement saya di MK saat itu langsung saya sampaikan kepada publik melalui media, kami terima, dan tentu saja proses yang kemarin berjalan publik mengikuti. Awal-awalnya ya, pada saat saya mendengarkan pembacaan kampian dari majelis itu, wah sudah ini, ini sudah pasti ditolak semuanya.
Tapi surprise buat saya ketika kemudian ada tiga anggota majelis yang membuat dissenting dan betul cukup keras. Dan kami komunikasi dengan Pak Mahfud dan Pak Mahfud menceritakan, Mas Ganjar ini belum pernah dalam sejarah ya, ini baru pertama. Maka apapun namanya pembelajaran kita dalam proses demokrasi hari ini, seperti itu kondisinya.