"Saya tidak ada di lokasi. Saya berada di luar. Itu semua nanti bisa dibuktikan," kata pria yang berprofesi sebagai pengusaha tambang kepada awak media, Sabtu (27/4/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Lebih lanjut, Indra memastikan Brigadir Ridhal bukan pengawalnya.
Ia mengakui dirinya memang mengenal korban saat mereka bertemu di Manado, Sulawesi Utara, untuk urusan pekerjaan.
Tetapi, kata Indra, Brigadir Ridhal tidak pernah mendapat penugasan untuk mengawal dirinya.
"Tidak ada, tidak ada (pengawalan). Jangan buat-buat opini sendiri. Memang saya kenal ya, tapi tidak ada penugasan apapun," tegas Indra.
Penyelidikan resmi dihentikan
Proses penyelidikan kasus tewasnya anggota Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi resmi dihentikan.
Brigadir Ridhal Ali Tomi dinyatakan mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan senjata api ke kepala pada Kamis (25/4/2024).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengatakan proses penyelidikan dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Selatan berkolaborasi dengan tim kedokteran forensik RS Polri dan Puslabfor Polri.
"Memang kami sudah simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," paparnya, Senin (29/4/2024).
Menurut AKBP Bintoro, proses penyelidikan kasus ini dilakukan secara profesional.
"Insya Allah sebagaimana yang menjadi amanat dari Bapak Kapolri pada kami, kami secara profesional dan secara prosedural kami laksanakan semoga ini kami bisa memberikan yang terbaik buat masyarakat," jelasnya.
Ia juga memperlihatkan rekaman CCTV detik-detik Brigadir Ridhal mengakhiri hidupnya di dalam mobil yang terparkir di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Dalam rekaman terlihat mobil Toyota Alphard yang dikemudikan Brigadir Ridhal berhenti untuk menurunkan penumpang.
"Mobil datang tepat di depan rumah untuk menurunkan penumpang. Bisa dilihat para penumpang turun, ini bocah, lalu pegawainya, ibu, sama pembantunya," tuturnya.
"Dipastikan tinggal sendiri si korban dalam mobil. Mobil sempat berhenti selama 1 menit," ucapnya.