Mulanya, Gus Yahya menyatakan peserta rapat pleno banyak yang menyoroti soal hubungan NU dan PKB.
"Saya harus sampaikan terus terang bahwa ada banyak komplain dari para peserta pleno dan kemudian untuk mencari jalan kami tidak ingin membuat langkah yang tergesa-gesa terkait dengan ini," kata Gus Yahya.
Akhir-akhir ini, kata dia, ada pernyataan yang tajam dan frontal yang disampaikan kubu PKB terhadap PBNU.
Satu di antaranya soal pergantian Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. Adapun KH Marzuki sempat diisukan berada dalam gerbong PKB.
Karena itu, Gus Yahya menyampaikan PBNU sudah memberikan mandat kepada dua kiai untuk menyelesaikan masalah PBNU dan PKB.
Mereka adalah Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PKB Amin Said Husni.
"Pleno memberikan mandat kepada dua orang yang pertama adalah Kiai Anwar Iskandar Wakil Rais Aam dan Bapak Amin Said Husni Wakil Ketua Umum untuk mendalami masalah ini dan kemudian memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada PBNU mengenai langkah-langkah yang harus diambil," ungkapnya.
Baca juga: PBNU Larang Anggotanya Kutip Dana saat Tugas di Daerah
Ia juga mengungkapkan alasan PBNU menunjuk kedua kiai itu untuk menyelesaikan masalah PKB dan NU.
Menurutnya, keduanya merupakan generasi perintis dan pejuang PKB yang masih tersisa.
"Beliau kita minta untuk memimpin upaya mendalami masalah ini dan Pak Amin Said Husni ini adalah juga wakil sekjen di DPP PKB yang pertama dulu dan juga beliau juga adalah anggota asistensi dari tim lima yang diberi mandat oleh PBNU waktu itu untuk mempersiapkan dirinya," jelasnya.
"Nanti kita lihat beliau berdua akan bekerja lebih lanjut dalam masalah ini dan berikan rekomendasi-rekomendasi kepada PBNU mengenai langkah-langkah yang harus diambil," ujarnya.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga berencana membentuk tim lima atau semacam panitia khusus (Pansus) untuk mengembalikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke NU.
Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan, pihaknya sedang mendiskusikan untuk membentuk tim lima tersebut.
Menurut Gus Ipul, Pansus itu merupakan upaya dari PBNU untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke pemilik sahnya, yakni PBNU.