Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Wakil Presiden RI (Wapres) KH. Ma'ruf Amin menceritakan awal mula dirinya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB.
Kata Ma'ruf Amin, sesungguhnya hal itu atas permintaan para Kiai.
Ma'ruf Amin menyatakan, sejatinya setelah melepas jabatan sebagai Wapres, dirinya pengin kembali ke pesantren dan mengurus para santri.
"Hadirin sekalian, saya ini berniat selepas tugas wakil presiden selesai Oktober nanti saya ingin kembali ke pesantren mengurusi santri-santri saya ingin menikmati hari tua saya," kata Wapres dalam sambutannya di penutupan Muktamar VI DPP PKB, di Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu (25/8/2024).
Akan tetapi kata Wapres, para Kiai di Indonesia khususnya di PKB meminta nya untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro partai.
Alhasil setelah mendapatkan permintaan tersebut, Ma'ruf Amin menyetujui apa yang menjadi permintaan dari para kiai.
"Tetapi para kiai memplekotho (mendorong) saya supaya saya bersedia menjadi Ketua Dewan Syuro kalau Kiai sudah minta itu susah nolaknya susah," kata dia.
Terlebih kata Ma'ruf Amin, dirinya merasa sulit untuk melupakan PKB yang notabene merupakan partai politik yang turut dibangunnya.
Atas hal itu, Ma'ruf menerima permintaan dari para kiai tersebut untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.
"Tetapi karena untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama untuk kepentingan kita bersama maka dengan bismillah saya terima permintaan itu," tandas Ma'ruf Amin.
Sebagai informasi, pemilihan Ma'ruf Amin sebagai Ketua Dewan Syuro PKB disepakati dalam sidang pleno DPP PKB yang digelar Sabtu (24/8/2024) malam bersamaan dengan Muktamar VI DPP PKB.
Usulan Ma'ruf Amin menjadi Ketua Dewan Syuro PKB dilakukan lewat rapat para kiai sepuh, yang kemudian Cak Imin mengumumkan di depan para peserta Muktamar.
Waketum DPP PKB Jazilul Fawaid pun menanyakan usulan tersebut kepada para peserta muktamar.