News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Takut Terkena Amukan Rudal Hizbullah, Israel Tutup Wilayah Udaranya di Utara

Penulis: garudea prabawati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang prajurit Israel (IDF) berlari untuk berlindung saat roket Hizbullah menghantam wilayah pendudukan utara Israel.

TRIBUNNEWS.COM - Israel telah menutup wilayah udaranya di utara karena masalah keamanan, Sabtu (21/9/2024).

Menurut Perusahaan Penyiaran Publik Israel, wilayah udara di wilayah itu yang ditutup dari Kota Hadera hingga perbatasan Lebanon.

Penutupan dilakukan selama 24 jam mengingat adanya ketegangan, termasuk adanya tembakkan rudal dari Hizbullah ke Israel.

Langkah ini dilakukan di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Israel dan Hizbullah di Lebanon selatan.

Diketahui Jumat (20/9/2024), Israel mengatakan telah membunuh komandan militer tertinggi Hizbullah Ibrahim Aqil.

Tak hanya itu, Israel juga mengakui telah membunuh komandan senior dari Pasukan Elit Radwan kelompok tersebut selama serangan udara di pinggiran selatan Beirut.

Di sisi lain, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, jumlah korban tewas akibat serangan udara hari Jumat di pinggiran selatan Beirut telah meningkat menjadi 31, mengutip Palestine Chronicle.

Serangan udara itu menandai serangan ketiga oleh Israel di pinggiran selatan sejak gelombang permusuhan dimulai hampir setahun yang lalu.

Serangan udara itu terjadi di tengah gelombang baru eskalasi Israel di Lebanon.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan pada Kamis (19/9/2024) bahwa konflik dengan Hizbullah telah memasuki fase baru.

Baca juga: Komandan Pasukan Radwan Tewas, Hizbullah Balas Serang Pangkalan Rudal Israel Pakai Peluru Kendali

300 Rumah di Metula Israel Rusak Akibat Ganasnya Serangan Hizbullah

Konflik antara Hizbullah Lebanon dan Israel semakin panas dan meluas.

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada 7 Oktober 2023 lalu, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat secara langsung, tetapi relatif dalam cara yang terbatas dalam perang melawan pendudukan Israel.

Hal ini dalam rangka ikut serta membela kemerdekaan Palestina.

Menurut sumber Hizbullah, gerakan tersebut telah melancarkan 1.194 operasi militer dalam 250 hari pertama perang.

Perlawanan Hizbullah tersebut diklaim telah menewaskan dan melukai lebih dari 2.000 tentara Israel.

Tak hanya itu bangunan di pemukiman warga Israel juga terdampak perang hingga rusak parah.

Terbaru di Metulla, Israel, dilaporkan terdapat sekitar 50 rumah rusak akibat penembakan dari Lebanon, dari Kamis pagi hingga Jumat (19-20/9/2024).

Sementara menurut Al-Jazeera, sejak baku tembak dimulai pada 8 Oktober, 300 rumah di Metula telah rusak.

Diketahui Israel telah menduduki sebagian Lebanon selama puluhan tahun dan baru meninggalkan negara itu pada tahun 2000.

Hal ini menyusul perlawanan keras warga Lebanon di bawah kepemimpinan Hizbullah. 

Israel memang berupaya menduduki kembali Lebanon pada tahun 2006 tetapi gagal dalam apa yang dianggap Lebanon sebagai kemenangan besar melawan Israel. 

Namun, Israel terus menduduki sebagian Lebanon, yaitu wilayah Sheeba Farms.

Hizbullah pun telah berjanji untuk merebut kembali setiap inci wilayah Lebanon yang telah diduduki oleh Israel, bertentangan dengan hukum internasional.

Hizbullah 'Bakar' Israel Utara

Sementara itu sekitar 130 roket ditembakkan dari Lebanon selatan ke Israel utara pada Jumat pagi (20/9/2024).

Tembakan rudal tersebut menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah Safed. 

Saluran 12 Israel melaporkan, tim pemadam kebakaran dan penyelamat dikirim ke beberapa lokasi di Safed setelah kebakaran terjadi.

Petugas pemadam kebakaran pun dilaporkan sampai tidak diizinkan memadamkan api di Safed karena takut terkena rudal tambahan dari Hizbullah.

Militer Israel menyatakan roket Hizbullah diluncurkan dalam dua gelombang.

Yakni, menargetkan Safed di Galilea Atas dan Dataran Tinggi Golan utara. 

Seorang warga Israel dilaporkan terluka ketika mobilnya rusak selama intersepsi rudal di Dataran Tinggi Golan.

Gerakan Hizbullah di Lebanon mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap lokasi Matla Israel di wilayah Galilee Finger.

Dalam laporannya, Hizbullah mengebom markas pertahanan udara dan rudal di barak Kela dengan roket Katyusha, dikutip dari Palestine Chronicle.

Kelompok itu juga menyatakan telah menyerang markas besar Brigade Lapis Baja ke-188 Divisi ke-36 di barak Al-Aliqa dengan roket Katyusha tambahan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini