Dalam survei LSI terungkap alasan responden memilih Gubernur Jakarta, pengalaman di pemerintahan sebesar 23,1 persen, lalu karena jujur bersih dari korupsi sebanyak 15,4 persen, dan karena sudah ada bukti nyata hasil kerjanya sebesar 11,5 persen.
“Dari temuan hasil survei ini menunjukkan putaran kedua sangat mungkin terjadi. Hal ini bila melihat ada 14,4 persen responden yang belum menentukan pilihan. Jadi belum ada yang dapat 50persen + 1,” tuturnya.
Kendati demikian, peluang Pilgub Jakarta berlangsung satu putaran jika Pramono-Rano bisa terus meningkatkan elektabilitasnya, mengingat masih satu bulan lagi menuju hari pencoblosan.
“Kalau naik lagi 13 persen pada November nanti maka bisa saja satu putaran bagi kemenangan Pramono Anung dan Rano Karno,” terang Djayadi.
Sebagai informasi, populasi survei ini adalah seluruh WNI di Provinsi Jakarta yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum.
Yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah saat survei dilakukan.
Sampel dalam survei ini sebanyak 1.200 orang, diambil dengan menggunakan metode multistage dengan margin of error ) ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Wawancara dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei pada September 2024 lalu, pasangan RIDO masih unggul dibandingkan dua paslon lain, berikut hasilnya.
Charta Politika
Charta Politika melakukan survei pada 19-24 September 2024 lalu.
Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden warga DKI Jakarta yang diambil menggunakan multistage random sampling dengan margin of error 2.83 persen.
Kemudian, wawancara dilakukan secara tatap muka. Berikut hasilnya.
- Ridwan Kamil-Suswono (RIDO): 48,30 persen.
- Pramono Anung-Rano Karno: 36,50 persen.
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 5,60 persen.
- Tidak tahu/tidak jawab: 9,7 persen.
Poltracking
Poltracking Indonesia melakukan survei pada 9-15 September 2024.
Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden yang merupakan warga Jakarta.