TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi X DPR dari Partai Demokrat, Anita Jacoba Gah berharap naturalisasi terhadap pesepak bola Kevin Diks, Estella Loupatty, dan Noa Leatomu adalah yang terakhir.
Hal ini disampaikannya saat rapat kerja (raker) bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (4/11/2024).
"Untuk Kemenpora dan PSSI, kami berharap ini mungkin agak esktrem, kami berharap sebagai rakyat Indonesia sebagai wakil dari seluruh rakyat Indonesia, saya berharap bahwa semoga ini (naturalisasi Kevin Diks hingga Neo Lotamu) yang terakhir," katanya dikutip dari YouTube TV Parlemen.
Anita berdalih tak perlunya lagi naturalisasi karena banyak atlet berbakat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dia lantas mengklaim di mana di daerah pemilihan (dapil)-nya yaitu di Nusa Tenggara Timur (NTT) II menjadi gudang para atlet berbakat.
"Kita tidak miskin atlet. Saya bilang kita miskin (atlet), kita banyak atlet. Kenapa kita harus ambil dari luar terus?"
"Apalagi saya dari Nusa Tenggara Timur, provinsi tertinggal dan terbelakang, tapi gudang atlet. Kalau cuma lari, tinju, sepak bola, kita pasti punya atlet banyak di Indonesia," tuturnya.
Anita menilai naturalisasi terus dilakukan buntut pelatih di Indonesia yang dianggap belum berkualitas untuk menelurkan pemain-pemain hebat.
Sehingga, jika memang hal tersebut menjadi penyebab, maka Anita juga berharap adanya transfer ilmu antara pelatih dari luar negeri dan pelatih lokal.
Baca juga: Kebut Naturalisasi, PSSI: Kevin Diks Target Bisa Main saat Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi
Di sisi lain, Anita menganggap pemain yang sebelumnya telah dinaturalisasi gagal memenuhi target.
Dia menilai hal itu menjadi peringatan bahwa naturalisasi pemain tidak bisa menjadi upaya yang bisa terus-menerus dilakukan.
"Itu artinya menurut saya, mungkin Tuhan juga mengingatkan kepada kita bahwa kita juga punya atlet (berbakat) kok. Tapi, mungkin pembinaan atlet-atlet di dalam Indonesia sendiri."
"Ambil atlet-atlet dari daerah-daerah 3T. Memang mereka miskin, tapi mereka memiliki fisik dan mental yang kuat karena sudah terlatih dengan hidup yang berat," tegas Anita.
DPR Setujui Pemberian Status WNI Kevin Diks hingga Noa Leatomu
Sebelumnya, Komisi XIII DPR RI akhirnya menyetujui untuk memberikan status kewarganegaraan tiga pesepak bola keturunan Indonesia.
Ketiga pesepak bola itu merupakan Kevin Diks, Estella Loupatty, dan Noa Leatomu.
Keputusan itu diambil dalam rapat kerja (raker) Komisi XIII DPR RI bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, dan Sekjen PSSI Yunus Nusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/12/2024).
Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya yang memimpin rapat pun menanyakan apakah disepakati agar diberi status kewarganegaraan untuk tiga pesepak bola keturunan Indonesia tersebut.
"Apakah Komisi XIII DPR RI menyetujui permohonan pertimbangan pemberian kewarganegaraan RI atas nama Kevin Diks, Estella Loupatty dan Noa Leatomu" tanya Willy.
"Setuju," jawab peserta rapat.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga sebelumnya membeberkan perihal proses naturalisasi Kevin Diks.
Baca juga: Cerita Berbeda Kevin Diks dan Mees Hilgers di Eropa Hari Ini, Gelar Pahlawan Berbanding Kekalahan
Pemain milik klub Copenhagen tersebut dipastikan tak bisa membela Skuad Garuda pada pertandingan periode November nanti. Pemerintahan anyar yang baru terbentuk membuat proses naturalisasi tak bisa dioptimalkan.
Pemain keturunan berdarah Indonesia itu kemungkinan besar bakal bermain pada periode Maret 2025 saat Timnas Indonesia away ke Australia dan menjamu Bahrain.
“Kevin Diks seperti yang kami sampaikan ini masih proses kan kita tahu bahwa pemerintahan saja masih seperti ini, tapi kita optimistis Maret,” kata Arya di Asiop Stadium, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Proses naturalisasi Kevin Diks juga akan berbarengan dengan dua pemain keturunan untuk Timnas Wanita Indonesia. Kedua pemain tersebut, yakni Estella Loupatty dan Noa Leatomu.
“Ya mirip, akan bersamaan ngurusnya kan sudah masuk juga di Kemenpora, sudah proses. Jadi lihat saja nanti bagaimana,” terangnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim)
Artikel lain terkait Kualifikasi Piala Dunia 2026