Menurut salah satu pelaku perampasan di Jalan, M Khoirul, dirinya harus mendapatkan uang lebih untuk menutupi hutang isterinya untuk modal usaha sebesar Rp 45 juta. Dan dari hasil kejahatanya tersebut bisa mengembalikan hutang itu yang kini tersisa Rp 14 juta saja.
"Kami terpaksa melakukan itu karena nganggur namun punya hutang," kata Khoirul di Mapolsek Genteng, Rabu (17/9/2014).
Memang, diakui Khoirul, apa yang dilakukanya tersebut semata demi isterinya yang ingin mendapatkan modal usaha.
Untuk itu, isterinya tersebut meminjam uang kepada seseorang yang digunakan membua usaha dagang di pasar.
"Klo hutang enak bisa cepat dapat, tapi untuk mengembalikan susah, apalagi tidak punya kerjaan," ucap Khoirul.
Lain halnya dengan pelaku perampasan motor di jalan, Langgeng Pribadi. Dirinya bergabung dengan kelompok Khoirul melakukan perampasan di jalan karena hasilnya untuk bersenang-senang.
Disamping itu, aku Langgeng, uang hasil dari kejahatan juga disimpanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ini dikarenakan dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Kerja serabutan tidak cukup untuk senang-senang dan biaya hidup sehari-hari," tutur Langgeng yang juga seorang residivis kasus sama tahun 2013 lalu.