Polisi pun melakukan penghadangan di sisi Madaura. Pelaku ternyata terlihat mengendarai mobil BMW L 1229 HW seorang diri.
Saat melewati Suramadu dan masuk Bangkalan, Cholil terus melarikan mobil warna hijau.
Anggota Resmob yang dimpimpin Agung Pribadi akhirnya berhasil menghentkan Cholil di perLintasan Sendang Bangkalan.
Begitu mobil dihentikan, polisi meminta Cholil keluar mobil.
Ternyata, lanjut Agung, Cholil tidak mau menyerah. Saat pintu mobil dibuka, dia menyerang petugas. Dengan sebilah golok yang sudah tergenggam. Diserang korban, polisi tidak mau mengambil risiko dan membela diri.
Polisi akhirnya melakukan tindakan tegas dengan menembak Cholil. Timah panas pun keluar dan mengenai punggung korban yang akhirnya tersungkur tidak berdaya.
"Korban melakukan perlawanan dengan golok, jadi kami terpaksa tembak," ucap Agung.
Mat Cholil ternyata merupakan salah satu pelaku spesialis nasabah bank di Surabaya.
Korban yang berasal dari Socah, Bangkalan ini merupakan otak dari berbagai perampokan nasabah bank yang kerap terjadi di Kota Pahlawan.
Data yang tercatat di tangan polisi, Cholil merupakan pelaku perampokan di depan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya senilai 197 juta, Jl Bali Rp 100 juta (21 Juli 2014), Jl Tidar Rp 83 juta (1 September 2014), Jl Bubutan Rp 87 juta (29 September) dan viaduk Bubeng Rp 90 juta.
"Korban ini (Mat Cholil) teridetifikasi pelaku perampokan di berbagai tempat Surabaya. Memang sepesialisrampok nasabah bank," sebut AKBP Sumaryono, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya.
Koraban, lanjut Sumaryono biasanya menamakan diri kelompok MT Cs. Cholil terakhir kali merampok di Jl Bubutan bersama empat temannya. Kawanan perampok berhasil menggasak uang Rp 87 juta.
Saat itu, Supaham salah satu karyawan UD Diessel Utama habis mengambil uang di bank Jl Genteng Kali. Sesampai di samping UD Diessel Utama, kawanan perampok langsung membacok korban dan lari dengan uang yang dirampoknya.