Keluarga korban pulang ke Blitar dan korban untuk sementara minta ditemani adiknya sementara waktu sebab situasi lembaga masih sepi tidak ada santri karena masih masa liburan.
Korban akhirnya ditemani adiknya dan tinggalah berdua.
Ternyata tersangka tahu kalau korban masih menangis meski ditemani adik kandungnya.
Dengan alasan itu, tersangka Haris mengizinkan korban dan adiknya untuk tidur di kamar tamu yang ada di ruangan kantor guru.
Baca: Buronan Kasus Pemerkosaan dan Percobaan Pembunuhan Ditangkap saat Tertidur Pulas
Usai Maghrib sekitar pukul 19.30 WIB, tersangka memanggil korban bersama adiknya ke ruang kantor yang berada di dekat pintu masuk.
Korban pun memenuhi panggilan itu dan duduk di lantai menghadap Haris.
Haris bertanya: "Kenapa tadi menangis, udah gak usah takut. Kalau tidak berani tidur di pondok putri, tidur di kantor. Udah masalah mutasi dan yang lain-lain saya yang atur. Kamu jangan ke mana-mana, di sini aja gak usah pulang," kata Haris.
Entah apa riilnya, Haris kemudian meminta adik korban kembali ke ruang kantor guru dengan alasan ada yang ingin dibicarakan dengan korban.
Tinggalah berdua, dan korban menanyakan. "Mana seragam saya Gus (panggilan Haris, red)," kata LT.
Tersangka kemudian mengambil seragam yang ada di meja.
Haris tidak langsung menyerahkan seragam itu, namun mengajak korban ke ruang piano.
Di tempat ini seragam baru diserahkan.
Dan korban hendak kembali ke kamar tidur.