Saat proses penggalian, mereka menemukan batu bata yang begitu besar.
"Ukurannya sekira dua kilan ukuran tangan," kata Ruswiyanto saat ditemui Tribun Jabar di rumahnya, Selasa (6/2/2018) sekira pukul 09.00 WIB.
Padahal, sebelum digali, tanah tersebut ditanami pohon.
"Pernah juga ditanami padi-padian pada zaman orangtua saya dahulu," ujar Ruswiyanto.
Minggu sore setelah penggalian tanah tersebut, datang Pendamping Sultan Kanoman, Elang Aji Nurasa ke rumah Ruswiyanto dan melihat adanya kejanggalan penggalian tersebut.
"Dulu Elang Aji bilang jangan dulu diteruskan mas, ini kelihatannya janggal," kata Ruswiyanto.
Malamnya Elang Aji datang kembali dan merundingkan hal tersebut dengan pihak keluarga Ruswiyanto.
"Elang Aji mengatakan bahwa adasumur dan makam kuno yang pernah dibicarakan jauh sebelumnya" kata Ruswiyanto.
"Kita juga kaget awalnya ada patilasan seperti ini," tambahnya.
Setelah ada arahan dari Elang Aji, pihak keluarga Ruswiyanto menghentikan penggalian tersebut.
Berita ini sudah dimuat di Tribun Jabar dengan judul: Warga Cirebon Digegerkan dengan Penemuan Sumur dan Makam Kuno