"Kita masih melakukan introgasi untuk mengetahui sejauh mana sepak terjang pelaku. Sejauh ini, baru satu korban yang kita ketahui, atas nama Andri. Korban diketahui sudah menyetorkan uang senilai tiga juta, satu ekor ayam dan dua selimut khas TTS kepada pelaku. Selain kita introgasi, kita juga memberikan pembinaan kepada pelaku agar ada efek jerah sehingga tidak mengulangi perbuatannya lagi," ungkap Rhino.
Anggota TNI gadungan, Lambertus Koa mengaku, menyesal sudah berpura-pura menjadi anggota TNI.
Ia mengatakan, pakaian seragam mirip TNI yang ia gunakan didapatkan saat masuk sebagai anggota Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia ( PPKRI) di kupang. Saat itu, dirinya masuk menjadi anggota PPKRI karena diiming-iming akan dijadikan anggota TNI.
Namun Setelah menyetorkan uang senilai tujuh juta, dirinya tak kunjung menjadi anggota TNI.
Ia mengaku, uang yang didapatkannya dari korban tidak dinikmatinya sendiri. Dirinya hanya menerima uang senilai Rp1.100.000, sedangkan sisanya dinikmati OL.
Uang tersebut, lalu digunakannya untuk keperluan makan minum dan jalan-jalan.
"Kakak, saya tobat kakak. Saya janji tidak akan ulangi perbuatan saya ini. Saya menyesal kakak. Ampun kakak saya janji tidak akan mengaku-ngaku sebagai anggota TNI. Saya tobat kakak," janji Lambertus kepada salah satu anggota Provos yang sementara melakukan intrograsi kepada dirinya. (*)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Setelah Dibekuk, Oknum TNI Gadungan Ini Minta Ampun,