Suhartoyo mengaku tak sempat menanyakan nama si penelepon yang diakui bersuara laki-laki tersebut.
Mulanya Suhartoyo tak menaruh curiga kepada penelpon. Penelepon itu kemudian menanyakan perihal pengiriman pulsa kepada Suhartoyo.
Tanpa berpikir panjang Suhartoyo mengatakan bila bonus pulsa Rp 500.000 dikirimkan ke nomor telepon gawainya.
Tak lama penelepon memutus pembicaraan. Suhartono kemudian mengecek status pulsa.
Pulsa Suhartoyo bertambah,tetapi hanya Rp 80.000 bukan Rp 500.000.
Kemudian penelepon misterius kembali melakukan panggilan untuk menanyakan kiriman pulsa.
Tak seberapa lama penelepon menutup pembicaraan kembali.
Tak kunjung mendapat kiriman pulsa yang dijanjikan penelepon, Suhartoyo pun curiga.
Dia kemudian menanyakan perihal bonus pulsa ke Agen BRI Dusun Ngepung, Desa Berat Wetan.
Pihak Agen menjelaskan BRI tidak menginformasikan bonus melalui telpon atau sms.
Kalau nasabah mendapat bonus pihak BRI langsung datang ke rumah nasabah. Pihak agen pun curiga, kalau Suhartoyo menjadi korban penipuan.
Selanjutnya, pihak Agen BRI Dusun Ngepung meminta Suhartoyo untuk mengambil kartu ATM.
Pihak Agen membantu Suhartoyo untuk mengecek saldonya.
Suhartoyo pun terkejut mendapati saldonya tersisa Rp 2.071.187. Padahal, sebelumnya saldo Suhartoyo sebesar Rp 67.071.187.
Baca: Polisi Ringkus Dua Pelaku Penipuan dan Penggelapan Ratusan Juta Rupiah
Dengan begitu saldo Suhartoyo yang berhasil dikuras penipu berjumlah Rp 65.000.000.
Pelaku menguras saldo Suhartoyo begitu cepat, hanya dengan hitungan menit.