"Di SPBU Entrop dan Kotaraja, dispenser dan Kantor SPBU dilempar batu," ujar Brasto saat dihubungi, Jumat (30/8/2019).
Baca: Fadli Zon Minta Presiden Jokowi ke Papua, Ngabalin: Urus Saja DPR
Baca: Pemerintah Kurang Maksimal Deteksi Dini Ancaman Kelompok Separatis di Papua
Sementara itu, massa yang menginap di kantor Gubernur Papua sejak kamis, dipulangkan aparat keamanan pada Jumat pagi.
Sebagian orang membubarkan diri mengendarai kendaraan roda dua yang di bawah, sisanya diangkut menggunakan tujuh unit truk polisi dan dua bus polisi.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Cpl Eko Daryanto, mengatakan keamanan di objek-objek vital terus ditingkatkan.
"Kami terus meningkatkan pengamananan terhadap objek-objek vital dan mem-backup Polda Papua dalam rangka pengamanan aksi-aksi demo di lapangan," ungkap Eko.
Disisi lain, mobil Humas Polda Papua berkeliling Jayapura untuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar menahan diri tidak membuat kericuhan.
Hingga Jumat pagi, aktivitas di jalanan terlihat sepi, perkantoran dan pertokoan masih tutup.
Bangkai kendaraan yang terbakar juga masih berada di tengah jalan.
2. 30 pengunjuk rasa diamankan
Sebanyak 30 pengunjuk rasa dari demo yang berujung kerusuhan diamankan Polda Papua, Jumat.
Hingga saat ini, petugas kepolisian masih meminta keterangan terhadap 30 orang tersebut yang diduga ikut terlibat perusakan fasilitas umum di kawasan pusat perekonomian dan gudang bahan makanan di Kota Jayapura.
Baca: PMKRI Siap Fasilitasi Dialog Jakarta-Papua Agar Kekacauan Tak Berlarut-larut
Baca: Dewan Pers Sebut Pemblokiran Internet Justru Perburuk Situasi di Papua
“Saat ini mereka diambil keterangannya untuk mengungkap dalang aksi kerusuhan dalam unjuk rasa protes rasisme kepada mahasiswa Papua, yang berujung anarkis."
"Kami masih menyelidiki siapa dalang dari aksi pembakaran,” terang Wakil Kepala Polda Papua Brigjen Yakobus Marjuki saat ditemui di Kawasan Kelapa II Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Jumat.
Lebih lanjut, Marjuki berharap tidak ada konflik terjadi pasca-kerusuhan.