"Tapi saya tolak karena takut terlambat sekolah. Akhirnya pengendara motor langsung menodongkan pisau dapur ke saya menyuruh agar masuk ke dalam mobil," jelasnya.
Tiba-tiba handphone pengendara motor yang menodongkan pisau berbunyi dan membuat pisau yang dibawa pelaku diletakkan dan mengangkat handphonenya.
"Saya langsung kabur dan lari ke arah pasar. Terus sembunyi di ruko Jalan Tambak Sawah. Setelah cukup aman, saya langsung kembali ke rumah," tandasnya.
Bersembunyi 2 Jam
Sebelum sampai rumah, NP bersembunyi di kawasan ruko di Jalan Tambak Sawah, Sidoarjo.
NP mengatakan dua orang pelaku yang naik sepeda motor CBR warna merah itu mengejarnya ketika dia berhasil kabur dari kepungan para pelaku.
"Saya langsung lari naik sepeda pancal ke arah pasar Tambak Rejo. Pas di perempatan ada kemacetan, saya ambil kiri ke Jalan Tambak Sawah terus sembunyi di kawasan ruko," ujarnya.
Pelaku yang menaiki sepeda motor tidak dapat berbuat banyak karena pelaku terjebak kemacetan jalan.
NP yang bersembunyi di kawasan ruko itu menunggu hingga dua jam sambil terus waspada melihat kondisi sekitar. Apakah pelaku masih mengikuti atau tidak.
Sembari menunggu itu, dia merasa lapar lalu teringat bahwa ia membawa bekal dari ibunya berupa donat dan air minum.
"Saya lapar akhirnya saya makan donat sambil terus melihat kondisi sekitar. Merasa aman, saya akhirnya kembali ke rumah," kata dia.
Baca: Umar Patek Bahagia, Istrinya Resmi Jadi WNI
Baca: Pamer Kemesraan, Terungkap Panggilan Sayang Umar Patek Untuk Istrinya
Ibu NP, Sri Dewi kaget ketika anaknya pulang ke rumah lebih awal sekitar pukul 09.00 WIB.
"Saya kira anak saya ini lupa membawa salah satu buku pelajarannya sehingga pulang ke rumah. Tapi saya curiga anak saya ini menangis terus jadi saya tanyai pelan-pelan," ungkapnya.
NP pun langsung menceritakan apa yang dialaminya itu ke ibunya.