Sementara itu, ayah NP, Suwignyo mengaku beberapa hari kedepan akan mengikuti anaknya ketika berangkat sekolah.
"Takutnya anak saya diincar kembali oleh pelaku. Lagipula pelaku kan sempat memfoto anaknya jadi saya awasi saat berangkat sekolah hingga beberapa hari kedepan ini," ungkapnya.
Sementara itu, kepala sekolah SDN Tambak Rejo, Fatimah mengaku telah beberapa kali memberi imbauan kepada para siswanya.
"Setiap Senin ketika upacara, kita berikan imbauan agar jangan percaya kepada orang yang tak dikenal. Dan bila memang belum dijemput oleh orang tua, para siswa diminta menunggu di dalam kawasan area sekolah," jelasnya.
Dia juga menambahkan pihak sekolah telah melakukan beberapa cara dalam menjaga keamanan di wilayah area sekolah.
"Kita tambah personel pengamanan sekolah dimana awalnya hanya satu orang sekarang kita tambah satu anggota lagi. Selain itu tiap bel pelajaran dimulai gerbang sekolah akan ditutup. Tak hanya itu, setiap istirahat sekolah para siswanya kita wajibkan untuk berada di dalam sekolah," terangnya.
Dalam waktu dekat ini, pihak sekolah akan mengumpulkan para wali murid dari berbagai kelas untuk mendapatkan pengarahan dari pihak Polsek Waru.
"Rencananya kegiatan itu akan digelar Rabu (27/11/2019). Pihak Polsek Waru akan memberikan cara antisipasi mencegah penculikan kepada para wali murid," tandasnya.
Baca: Nyaris Jadi Korban Penculikan Pemotor Berjaket Ojol, Ini Kondisi Siswi MI di Sidoarjo
Baca: Berbahan Bakar Plastik Beracun, Pabrik Tahu di Jawa Timur Disoroti Media Asing
Kasus Kedua
Sebelumnya, percobaan penculikan menimpa FS (10), siswi kelas 4 A Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU, Wedoro, Sidoarjo, Sabtu (16/11/2019) akhir pekan lalu.
Korban berinisial FS (10), siswi kelas 4A Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU, Wedoro, Sidoarjo nyaris menjadi korban penculikan.
Guru wali kelas FS, Yuli Yanti membenarkan hal tersebut.
"Iya memang benar ada peristiwa itu. Kejadiannya Sabtu (16/11/2019) sekitar pukul 10.20 usai pulang sekolah. Dan pihak sekolah baru mendapat informasinya hari ini," ujarnya, Senin (18/11/2019).
Dirinya menjelaskan korban yang juga muridnya itu pulang dari sekolah berjalan kaki menuju ke rumah.
Jarak rumah FS dengan sekolah sekitar 500 meter.
"Saat berjalan kaki, tepat di depan gerbang sekolah TK Muslimat yang dekat dengan sekolah MI, korban ini didatangi pengendara menyaru ojek online dari arah utara ke selatan. Pengendara ini lalu bertanya ke korban nama kamu siapa dan kelas berapa, mama kamu pesan ojek online ayo naik," jelasnya.
Korban pun merasa ketakutan dan berlari ke arah Balai Desa Wedoro yang bangunannya bersebelahan dengan TK Muslimat.
Baca: Identitas Mayat Penuh Luka di Sidoarjo Terjawab, Batu Besa Didekatnya Jadi Sorotan
Baca: Sedang Menuju ke Sawah, Seorang Warga Dusun Jatisari Ini Kaget Temukan Pria Terkapar Penuh Luka
Di sana korban bersembunyi di antara kerumunan pelajar lainnya sambil menunggu pengendara ojek online itu menghilang dari lokasi.
Setelah dirasa aman, korban pun lantas melanjutkan pulang berjalan kaki ke rumahnya.
Mendapat laporan bahwa salah satu muridnya nyaris menjadi korban penculikan, pihak sekolah langsung mensosialisasikan kepada para siswa agar berhati-hati dan waspada terhadap orang asing yang tak dikenalnya.
"Tadi sudah kita kumpulkan semua siswa untuk diimbau agar hati hati ketika pulang dari sekolah dan jangan mau diajak oleh orang asing yang tak dikenalnya. Rencananya dalam waktu dekat, kita kumpulkan semua wali murid untuk diberikan himbauan yang sama dan lebih memperhatikan anaknya ketika pulang sekolah," tandasnya. (tribun jatim/kukuh kurniawan)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ciri-ciri Pelaku Percobaan Penculikan Siswa SDN Tambak Rejo Sidoarjo Terkuak, Kapolres: Jangan Cemas