Namun karena luka yang dialami cukup serius, membuat korban tak kuat untuk berdiri .
"Saat saya tolong, korban sempat bilang dua kali (saya kerja di bengkel). Terus jongkok sambil pegang luka (bagian leher kanan), terus ambruk," ungkapnya.
Selang beberapa saat, ada pengemudi mobil pikap yang melintas dan membawa korban ke rumah sakit.
Baca: Cerita Sedih & Malu Calon Pengantin di Solo, Sudah Menunggu di KUA, Calon Pengantin Pria Tak Datang
Baca: Tahanan Teroris Asal Solo Meninggal di RS Polri Kramatjati, Polri Jelaskan Karena Sakit
Baca: Pemkot Solo Tak Bisa Bayar Tagihan Listrik Rp 8,6 M, Uang Habis untuk Tangani Corona
Meninggal di Rumah Sakit
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Dr. Moewaredi Solo untuk mendapat pertolongan.
Namun luka yang cukup serius membuat korban tak dapat tertolong.
Usai kejadian, pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sehari setelahnya, kepolisian kembali melakukan olah TKP untuk melengkapi data yang telah didapat.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dan keterangan dari saksi mata.
"Olah TKP tersebut digelar untuk melengkapi data yang kemarin. Kita sudah mengamankan barang bukti baik sepeda motor maupun benang gelas yang menyayat korban," kata Kepala Unit (Kanit) Laka Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Solo, Iptu Maryono, dikutip Kompas.com.
Sementara itu, untuk menghindarai kejadian serupa, masyarakat diiumbau untuk mengawasi anak-anaknya supaya tidak bermain layangan di pinggir jalan.
"Kalau ingin bermain layang-layang di lapangan. Jangan di jalan karena bisa membahayakan orang lain," imbau Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Afrian Satya Permadi.
(Tribunnews.com/Tio, TribunSolo.com/Adi SuryaSamudra, Kompas.com/Labib Zamani)