Disinggung terkait kesepakatan awal ia dan perusahaan Kapal China, Reynalfi mengaku dibohongi.
Semula, pembicaraan adalah bagaimana mereka bisa kerja di salah satu perusahaan tekstil di Korea Selatan.
"Awal kontrak, bulan 11, kami semula diimingi kerja ke sebuah pabrik tekstil Korea Selatan. Rupanya gak ada. Agen itu orang Indonesia," ujar Reynalfi dan menambahkan janji gaji yang diterima per bulannya adalah Rp 25 juta.
"Karena dari awal udah enggak-enggak, kerjapun sudah gak enak lagi. Mau bagaimana, enggak bisa. Kami di laut," kesannya.
Perlu diketahui, Reynalfi dan Juniansyah, warga Utan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai daratan di Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau usai dievakuasi nelayan setelah terombang-ambing berjam-jam di lautan, Sabtu (6/8/2020).
Keduanya sempat diperiksa oleh Polda Kepulauan Riau sebelum akhirnya pulang ke rumah masing-masing.(alj/tri bun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Lari dari Kapal China, ABK Asal Siantar Mengaku Ditendang, Minum Air Asin, hingga Tanpa Gaji"