"Kamu jangan bilang kalau mama tinggal sama Waloh, kalau kamu bilang tahu akibatnya," kata Khoirur menirukan AAW saat diancam ibunya.
"Kemudian anak saya menceritakan, ibunya telah selingkuh dengan pria lain dan dia sebagai saksinya utamanya."
"Perselingkuhan itu sering dilakukan di Hotel Kediri, Bandungan, Semarang sejak April-Agustus 2020," paparnya.
Dia menjelaskan, ketiga anaknya juga mengetahui, ibunya berselingkuh dengan laki-laki lain.
Akibat perselingkuhan itu, keluarga Khoirur Rohman berantakan.
"Bahkan mereka saat di kamar itu dengan anak saya yang kecil (sekamar), sementara anak saya nomor 1 dan 2 ada di kamar sebelahnya, orang tua macam apa itu,"
Setelah mengetahui rumah tangganya tidak harmonis karena pihak ketiga, Khoirur mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Demak.
"Agustus atau September 2020 saya ajukan, baru 7 Januari 2021 putusan resmi bercerai," kata dia.
Sejak saat itu, sang anak, Agesti memilih tinggal di rumah neneknya sekaligus rumah ayahnya di Desa Karangasem, Kecamatan Sayung, Demak.
Karena sudah tidak di rumah lagi, Agesti ditemani Khoirur mengambil pakaian yang masih tertinggal di rumah Sumiyatun.
Setibanya di rumah, Sumiyatun memarahi sang anak.
"Kamu tu anak durhaka lapo koe neng kene (kamu itu anak durhaka ngapain kamu di sini)," kata Khoirur menirukan perkaraan Sumiyatun kepada Agesti.
Setelah itu, Agesti mencari baju tetapi Sumiyatun mendekati Agesti sambil marah lagi dengan mengatakan: "koe goleki opo klambimu wes tak buak wes tak bakar (kamu mencari apa bajumu sudah aku buang sudah aku bakar)."
Masih menurut keterangan Khoirur, saat Sumiyatun mengatakan hal tersebut, Agesti hanya diam. Lalu dia mendorong Agesti.