"Kami hanya bisa bertahan, semoga harga pakan turun kalau ayam kita jual juga enggak laku karena PPKM masa Covid-19," katanya.
Ia mengaku setelah aksinya viral di media sosial, ia didatangi oleh petugas dari Dinas Peternakan dan Dinas Perdagangan Kabupaten Magetan.
Meski tidak menyebutkan secara rinci perihal pertemuannya itu, namun, ia mengaku salah dan meminta maaf atas tindakan yang dilakukan tersebut.
Meski harga telur terus turun, Suparni mengaku tak lagi membuang hasil ternaknya.
Ia lebih memilih menyumbangkan telurnya ke warung gotong royong dan Jumat berkah di desanya.
Suparni kemudian mengunggah permintaan maaf di media sosial karena telah membuang telur.
"Sebenarnya hal tersebut saya lakukan karena rasa kecewa di mana harga pakan naik terus sedangkan harga telur mengalami penurunan."
"Apabila di kemudian hari timbul permasalahan saya akan selalu koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dan saya tidak akan membuat unggahan video yang tidak semestinya."
"Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya" ucap Suparni di videonya.