Karena himpitan ekonomi itu, selama ini ia tinggal di rumah kontrakan dan selalu berpindah-pindah tempat.
"Belum pernah punya rumah. Pindah-pindah terus. Kontrak-kontrak gitu," kata dia.
Di rumah terakhir yang ia tempati saat ini juga tidak lama lagi ia harus pindah. Sebab, rumah tersebut diketahui sudah dijual oleh pemiliknya.
"Diberi waktu sampai Mei di sini," kata Mulyono.
(Kompas.com: Kontributor Malang, Andi Hartik)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Pasutri Punya 16 Anak di Malang, Berawal Ingin Anak Laki-laki dan Tinggal di Kontrakan"