Bahkan, jarak lokasi kejadian dengan permukiman rumah warga juga cukup jauh kira-kira 200 meter.
"Jadi bisa dibayangkan kalau malam hari pasti kawasan situ sangat sepi," ujarnya.
Dari hasil penyelidikan sementara, AKP Fajar menduga sebelum korban terbunuh sempat mencoba melarikan diri.
Sebab motor korban dengan tempat jenazah ditemukan berjarak sekitar 20 meter.
"Kayaknya korban masuk ke lahan perkebunan itu untuk melarikan diri, mungkin pertamanya dihadang di jalan," ungkapnya.
Sementara alat yang digunakan pelaku untuk membunuh guru ngaji, Fajar belum bisa menyimpulkan.
"Kami belum tahu itu kepalanya hancur kena batu atau kayu. Begitu juga dengan luka sayat di tubuh korban," katanya.
Kini, pihaknya sedang mencari cara lain untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan keji itu dengan mengidentifikasi barang-barang korban yang dikenakan saat terbunuh.
"Kami amankan motor korban, pakaian, dan Al quran miliknya," jelas Kasat Reskrim.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Berangkat Yasinan, Supriyo Guru Ngaji di Lumajang Dicegat Lalu Dibantai di Areal Perkebunan